KONTAN.CO.ID - Sinar Mas Agribusiness and Food hari ini meluncurkan edisi kedua dan ketiga buku cerita anak “Rumbun dan Sahabat Rimba” di Siak, Riau, sebagai bagian dari program jangka panjang pencegahan kebakaran berbasis masyarakat Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Buku cerita ini diharapkan akan membantu guru untuk memberikan edukasi kepada siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tentang pentingnya mencegah kebakaran hutan, dan melestarikan lahan gambut. Menyusul keberhasilan peluncuran edisi pertama di tahun 2020, kedua edisi baru ini memberikan pengenalan kepada anak-anak akan kelompok-kelompok yang terlibat dalam manajemen dan pencegahan kebakaran, alat dan perlengkapan yang digunakan, serta pentingnya menjaga lahan gambut. Di acara peluncuran yang diselenggarakan di Riau, sekitar 75 siswa, guru dan kepala sekolah dari beberapa sekolah di Siak mengikuti kegiatan mendongeng, permainan edukasi gambut, pengenalan sarana dan prasarana pemadam kebakaran lahan, dan simulasi secara langsung cara memadamkan api oleh tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (KTD) Perusahaan dan Masyarakat Siaga Api (MSA).
Septianus Harianja, Vice President Agronomy Sinar Mas Agribusiness and Food untuk area Riau mengatakan, “Upaya mitigasi kebakaran Perusahaan antara lain berfokus pada solusi jangka panjang untuk mencegah kebakaran hutan di dalam dan sekitar area konsesi kami. Anak-anak adalah masa depan kami dan pendidikan dini tentang pencegahan kebakaran hutan dan lahan merupakan hal yang penting. Dengan bekerja sama dengan sekolah-sekolah dan para guru, kami berharap dapat menumbuhkan pemahaman siswa tentang kebakaran hutan, dampaknya terhadap ekosistem, dan langkah-langkah pencegahan proaktif yang dapat dimulai sejak usia muda.” Edisi pertama buku cerita ini diluncurkan di dan sekitar wilayah operasional perusahaan yang rawan kebakaran. Bekerja sama dengan dinas pendidikan dan guru setempat, edisi pertama buku cerita “Rumbun dan Sahabat Rimba” memberikan informasi yang mudah dipahami kepada anak-anak SD tentang kebakaran hutan dan tindakan pencegahannya. Sekitar 6.000 buku cerita tersebut dibagikan ke sekolah-sekolah di daerah rawan kebakaran seperti di Sumatra, Kalimantan dan Papua. Selanjutnya, dalam beberapa bulan ke depan sekitar 7.500 buku cerita “Rumbun dan Sahabat Rimba” edisi dua dan tiga akan dibagikan kepada anak-anak, guru dan masyarakat di seluruh area perkebunan Perusahaan yang berada di daerah rawan kebakaran. Sebagai bagian dari pendekatan multi-stakeholder kami untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan, kami juga telah bermitra dengan Manggala Agni, yang biasa dikenal sebagai Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memperkuat kemampuan pencegahan kebakaran tim kami. Edwin Putra, S.Hut, M.Si, Koordinator Wilayah Manggala Agni Provinsi Riau mengatakan, “Misi kami adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kebakaran, baik terhadap sumber daya hutan maupun masyarakat. Melalui inisiatif ini, generasi muda akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebakaran hutan dan didorong untuk memberikan advokasi praktik-praktik yang bertanggung jawab terkait pencegahan dan pengendalian kebakaran.” Pendekatan terpadu untuk pencegahan kebakaran Kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia adalah salah satu masalah lingkungan yang paling menahun di negara ini. Sebagai Perusahaan agribisnis berkelanjutan dengan kegiatan operasional perkebunan di Indonesia, Sinar Mas Agribusiness and Food berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya secara bertanggung jawab untuk melindungi lingkungan dan ekosistem yang penting bagi masyarakat setempat dan juga bisnis kami. Melalui kepatuhan yang ketat terhadap Kebijakan Nihil Bakar, 99,97 persen area Sinar Mas Agribusiness and Food bebas kebakaran selama tahun 2021.
Sebelumnya, pada tahun 2016, Sinar Mas Agribusiness and Food meluncurkan DMPA, yang mencakup berbagai inisiatif yang dirancang untuk mencegah dan mengelola kebakaran, termasuk penyebaran lebih dari 10.000 Personil Tanggap Darurat yang bersiaga di seluruh perkebunan kami. Program DMPA membangun kapasitas masyarakat lokal untuk mencegah dan mengatasi kebakaran melalui pelatihan pencegahan kebakaran, penyediaan infrastruktur dasar pemadam kebakaran, dan membangun proses peringatan dini untuk menghadapi risiko kebakaran. Hingga saat ini, 90 desa telah terdaftar dalam program DMPA di Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
Baca Juga: Sinar Mas Agribusiness and Food Gelar Pelatihan bagi Puluhan UMKM Binaan Perusahaan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti