KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk akan mengembangkan kelapa sawit berkelanjutan hasil temuan lembaga riset seperti
World Wildlife Fund (WWF) Indonesia dan CIRAD Prancis. Dua lembaga riset ini merupakan mitra Smart dalam mendukung International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) sejak 2007. Di mana fokus pada peningkatan produksi sawit dengan bantuan teknologi dan penelitian. Presiden Direktur Sinar MasAgro Resources and Technology Tbk (Smart) Daud Harsono mengatakan pihaknya terus berkolaborasi dengan lembaga riset tersebut untuk meningkatkan produksi sawit yang ramah lingkungan.
Ia menilai pengembangan riset sawit baik oleh Cirad maupun WWF jauh lebih maju dibandingkan lembaga riset milik Smart sendiri. "Kami selalu siap berkolaborasi dengan mengembangkan hasil riset mereka," ujarnya di Nusa Dua, Bali, Rau (25/4). Ia menjelaskan, Cirad merupakan lembaga riset yang berbasis di Prancis. Di mana lembaga riset ini memiliki jaringan yang kuat di Uni Eropa dan negara-negara lain di dunia. Maka setiap kampanye negatif tentang sawit, dapat dilawan dengan data dan hasil studi ilmiah oleh Cirad sehingga membantu memberikan pengetahuan yang positif tentang sawit di pasar internasional. Selain itu, ia bilang, Smart berkomitmen pada pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Dan sawit dinilai merupakan tanaman minyak nabati yang paling efisien di antara minyak nabati lainnya. Untuk itu pengembangan sawit merupakan suatu keniscayaan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan energi dunia yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Menurut Daud, Smart selalu fokus pada tiga hal dalam mengembangkan usahanya. Pertama adalah keuntungan, kedua manusianya dan ketiga adalah bumi. Artinya ketiga hal ini merupakan satu kesatuan untuk menjaga kelangsungan usaha agar tetap profit tanpa mengabaikan lingkungan dan memberikan lapangan pekerjaan dan pangan kepada masyarakat.
JP. Caliman, Chairman of the Organising Committee ICOPE menambahkan, pihaknya terus gencar melakukan perlawanan terhadap kampanye negatif sawit sejak dibentuknya ICOPE tahun 2007 lalu. Ia bilang dalam 11 tahun terakhir sejak ICOPE berdiri, ada sejumlah hasil yang didapatkan bagi industri sawit. Salah satunya adalah meningkatnya kesadaran masyarakat akan produk sawit yang ramah lingkungan dan sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam sertifikasi
Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan
Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). "Sekarang ICOPE mendorong pelaku usaha untuk menjaga alam seperti habitat natural hewan di sekitar kebun sawit. Kami juga harus menjaga industri sawit untuk sustainable untuk generasi muda," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto