KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya memperkuat peran pesantren sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, utamanya dalam membuka akses layanan keuangan bagi masyarakat melatarbelakangi dukungan Sinar Mas terhadap program Bank Wakaf Mikro (BWM). 

“Keuangan syariah adalah salah satu solusi memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat. Hal ini diadopsi Bank Wakaf Mikro di komunitas pondok pesantren guna menjangkau para santri, masyarakat pedesaan serta industri skala kecil di sekitarnya,” ujar Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (2/1). saat mendampingi Presiden RI, Joko Widodo dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso meresmikan BWM di Pondok Pesantren APIK, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.

Dalam acara yang sama, Sinar Mas memberikan dukungan sebesar Rp 4,6 miliar bagi pendirian BWM di Pondok Pesantren Al Fadlu wal Fadlilah 2. Secara simbolik, bantuan diterima KH Alamuddin Dimyati Rois selaku pengasuh ponpes.

Situasi Memanas, Baca Business Insight untuk Tentukan Investasi yang Pas

Baca Juga: Pakai BMW, Jokowi kepingin hapus praktik rentenir

Pihaknya berharap beroperasinya BWM di ponpes yang didirikan KH Dimyati Rois ini dapat menginspirasi komunitas santri untuk mendirikan lebih banyak lagi lembaga serupa, mengingat potensi ekononi syariah di Indonesia yang negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dengan puluhan ribu pesantren, sangat luar biasa. 

“Guna membawa perekonomian di lingkup pesantren naik kelas, kami bergerak menggalang dukungan juga kepedulian sektor privat dalam pendirian BWM,” ujar Sulistiyanto.

Menurutnya dalam waktu dekat direncanakan komitmen pendirian 20 unit BWM dengan dukungan sektor privat dapat terwujud. 

Sekadar informasi, BWM adalah Lembaga Keuangan Mikro Syariah berdiri seizin OJK yang diinisiasi tahun 2017 guna menyediakan pembiayaan bagi masyarakat kecil yang belum memiliki akses ke lembaga keuangan formal. 

Baca Juga: Hingga kini, 55 Bank Wakaf Mikro baru salurkan pembiayaan Rp 31,5 miliar

Skema yang tersedia menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat kecil, dengan margin pembiayaan sebesar 3% per tahun, tanpa agunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News