Sinar Mas Land Berdayakan Masyarakat dan Lestarikan Lingkungan dengan Aspal Plastik



KONTAN.CO.ID - Menyusuri jalan di BSD City, aspalnya terasa halus beradu dengan roda kendaraan. Siapa yang menyangka, sebagian jalan aspal di kawasan tersebut terbuat dari olahan limbah plastik. 

Inovasi itu menjadi bagian dari komitmen Sinar Mas Land menerapkan aspek environment, social, and governance (ESG) dalam operasional bisnisnya. Saat ini di BSD City terdapat jalan aspal sepanjang 8,6 km. Materialnya memanfaatkan 164,2 juta lembar plastik kresek atau 410,57 ton limbah plastik kresek. 

Plastik kresek mengandung High-Density Polyethylene (HDPE) menjadi bahan yang digunakan untuk campuran aspal. Plastik yang dikumpulkan kemudian dicacah dan dicampur dalam proses pengaspalan sehingga menghasilkan aspal yang tahan terhadap perubahan bentuk akibat suhu dan lebih baik dalam ketahanan lelah (fatique). Berdasarkan studi Kementerian PUPR, cacahan limbah plastik yang dicampurkan ke aspal dapat meningkatkan daya tahan jalan hingga 40%. 


Dalam pelaksanaannya, Sinar Mas Land berkolaborasi dengan PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group). Chandra Asri telah menerapkan aspal dengan campuran sampah plastik sejak tahun 2018 melalui program “Aspal Plastik untuk Indonesia Asri”. Kerja sama Sinar Mas Land dan Chandra Asri dimulai sejak tahun 2021, dan menjadikan kawasan BSD City sebagai township pertama di Indonesia yang menggunakan aspal plastik. 

Kepada Kontan.co.id, Advisor President Office Sinar Mas Land Ignesjz Kemalawarta mengatakan material campuran aspal berasal dari limbah plastik yang dikumpulkan masyarakat sekitar area proyek Sinar Mas Land. Saat pandemi, Sinar Mas Land mengajak masyarakat menyetor sampah plastik untuk ditukar dengan beras dalam program Plastic to Food

Selain bertujuan mengurangi sampah plastik dan melestarikan lingkungan, program Plastic to Food juga mencakup aspek sosial karena membantu masyarakat yang terdampak pandemi. 

“Masyarakat bisa menukarkan 1 kg sampah plastik dengan 1 kg beras. Plastik-plastik low value ini yang kemudian diolah menjadi bijih plastik untuk campuran aspal kami,” ujar Ignesjz. 

Meski demikian, penukaran sampah plastik dengan sembako hanya merupakan pemantik untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar terbiasa memilah dan mengumpulkan limbah plastik. Langkah ini terbukti cukup efektif menanamkan rasa cinta lingkungan kepada masyarakat. Setelah pandemi, program Plastic to Food masih tetap berjalan baik. 

“Tantangannya bagaimana menggerakkan masyarakat untuk mengumpulkan sampah plastik sebagai kesadaran untuk pelestarian lingkungan dan bukan sekadar untuk reward atau barter. Tapi sejauh ini programnya berjalan lancar seperti di BSD dan Karawang,” tutur Ignesjz. 

Sinar Mas Land akan terus menggunakan aspal plastik dalam setiap proyeknya sesuai dengan rencana pengembangan pembangunan. Selain itu, penerapan aspal plastik juga menyesuaikan ketersediaan bahan baku bijih plastik hasil olahan limbah plastik dari Chandra Asri. 

Pada tahun 2024 ini, Sinar Mas Land menargetkan pengerjaan jalan aspal plastik sepanjang 12,2 km di kawasan Kota Deltamas Karawang. Inisiatif ini setara dengan memanfaatkan 52,4 ton cacahan limbah plastik kresek dan mengurangi emisi karbon sebesar 94,3 ton CO2. 

Tak hanya di BSD City dan Kota Deltamas, Sinar Mas Land juga berencana menerapkan aspal plastik di pengembangan proyek lainnya seperti Kota Wisata dan Legenda Wisata Cibubur, hingga proyek-proyek di Balikpapan serta Batam. “Program ini berjalan terus secara kontinu, sudah menjadi pakem bagi kami. Di setiap pengembangan proyek yang ada infrastruktur jalannya, kami selalu cek kesiapan bahan baku dari Chandra Asri,” imbuh Ignesjz. 

Di samping menjadi penerapan ESG, program aspal plastik juga memberikan manfaat kepada Sinar Mas Land dalam hal penghematan biaya operasional. Aspal konvensional biasanya memerlukan pelapisan ulang lima tahun sekali, sedangkan aspal plastik lebih tahan lama sehingga pelapisan ulang menjadi delapan tahun sekali. 

“Pembuatan aspal plastik membutuhkan tambahan biaya 2-3% dibandingkan aspal biasa. Untuk upaya green ini memang biasanya ada peningkatan biaya karena ada sesuatu yang baru, tapi kita melihat secara keseluruhan. Jadi selalu ada benefit di belakang meskipun ada tambahan biaya di depan,” ungkap Ignesjz. 

Selain aspal plastik, Sinar Mas Land memiliki sejumlah program pengurangan sampah plastik lainnya seperti Plastic to Book dan menerapkan kebijakan minim sampah plastik di internal perusahaan. Dalam program Plastic to Book, limbah plastik yang dikumpulkan dapat ditukar dengan buku. 

Sinar Mas Land juga bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi untuk mengumpulkan donasi sampah plastik dari warga kluster-kluster BSD City. Hasil penjualan sampah plastik tersebut kemudian digunakan untuk mendanai kegiatan sosial yang diselenggarakan Yayasan Buddha Tzu Chi seperti operasi katarak gratis. 

Inisiatif lainnya adalah menyediakan Reverse Vending Machine (RVM) bekerja sama dengan Plasticpay di The Breeze BSD City. Mesin otomatis ini dapat menerima sampah plastik yang dibawa masyarakat dan mengonversinya menjadi poin uang elektronik. Oleh Plasticpay, sampah plastik tersebut kemudian akan didaur ulang menjadi bahan baku bantal, furnitur, hingga interior otomotif. 

“Jadi kami melakukan berbagai upaya untuk mengurangi sampah plastik dari lingkungan yang bisa kami kendalikan. Paling tidak di area yang kami kembangkan, kami sudah berkontribusi secara maksimal,” pungkas Ignesjz. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal