JAKARTA. Himbauan Kementerian Kesehatan agar perusahaan asuransi juga menjamin risiko Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) sepertinya masih membuat pelaku mikir-mikir. Salah satunya, PT Asuransi Sinar Mas. Soalnya, bukan tanpa alasan, Dumasi MM Samosir, Direktur Sinarmas mengatakan, orang yang hidup dengan HIV/AIDS lebih rentan jatuh sakit. “Misalnya, kami cover orang dengan penyakit darah tinggi, ketika masuk rumah sakit dan mendapatkan perawatan lalu sembuh. Selesai. Jika HIV/AIDS sakitnya, kami tidak tahu kapan sembuhnya,” ujarnya ditemui KONTAN, Kamis (13/2). Alasan lain, sambung Dumasi, belum ada reasuransi yang mau menerima jaminan risiko ini. Meskipun, berdasarkan pengalaman perseroan selama ini, ada saja beberapa kasus yang mengajukan klaim dengan tertanggung HIV/AIDS. Adapun saat ini pemegang polis asuransi kesehatan Sinarmas berkisar 600.000 tertanggung.
Sinar Mas masih kaji jaminan risiko HIV/AIDS
JAKARTA. Himbauan Kementerian Kesehatan agar perusahaan asuransi juga menjamin risiko Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) sepertinya masih membuat pelaku mikir-mikir. Salah satunya, PT Asuransi Sinar Mas. Soalnya, bukan tanpa alasan, Dumasi MM Samosir, Direktur Sinarmas mengatakan, orang yang hidup dengan HIV/AIDS lebih rentan jatuh sakit. “Misalnya, kami cover orang dengan penyakit darah tinggi, ketika masuk rumah sakit dan mendapatkan perawatan lalu sembuh. Selesai. Jika HIV/AIDS sakitnya, kami tidak tahu kapan sembuhnya,” ujarnya ditemui KONTAN, Kamis (13/2). Alasan lain, sambung Dumasi, belum ada reasuransi yang mau menerima jaminan risiko ini. Meskipun, berdasarkan pengalaman perseroan selama ini, ada saja beberapa kasus yang mengajukan klaim dengan tertanggung HIV/AIDS. Adapun saat ini pemegang polis asuransi kesehatan Sinarmas berkisar 600.000 tertanggung.