Sinar Mas menambah modal ventura



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup konglomerat di Tanah Air makin dalam masuk modal ventura untuk menjaring bisnis start up. Grup Sinar Mas, ambil contoh, termasuk kelompok usaha yang tengah getol menabur dan menambah portofolio usaha modal ventura.

Lewat modal ventura yang sudah, Sinar Mas Digital Venture (SMDV), Sinar Mas menambah satu lagi modal venturanya. Bermitra dengan perusahaan lain, Grup Sinar Mas membentuk modal ventura bernama EV Growth. Dua mitra bisnis lain yang dirangkul SMDV adalah investor lokal East Venture, serta Yahoo Jepang milik Softbank.

Franky Oesman Widjaja, Penasihat Senior SMDV dan Chairman and Chief Executive Officer Sinar Mas Agribusiness and Food menyatakan tertarik terjun di bisnis teknologi informasi dan digital yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, bisnis start up pun berkembang pesat. "Semua lini bisnis dan segala prosesnya memang perlu digitalisasi," katanya, Kamis (22/3).


Namun, ia melihat ada celah pasar yang belum tergarap optimal oleh para pelaku modal ventura. Misalnya, hanya sebagian kecil yang masuk segmen pendanaan seri B atau dengan suntikan dana berkisar US$ 10 juta.

Dia menyatakan, tahun lalu, total injeksi modal ke start up di kawasan Asia Tenggara dengan total mencapai US$ 7,9 miliar. Dari jumlah itu, hanya 8% yang masuk pendanaan seri B atau dengan suntikan dana berkisar US$ 10 juta.

Nah, celah itulah yang akan jadi fokus EV Growth. Perusahaan ini akan bermain di segmen usaha rintisan yang membutuhkan modal lanjutan di seri B.

Franky menyatakan, EV Growth menargetkan bisa menjaring total dana hingga US$ 150 juta dari para investor. Adapun ketiga pendiri modal ventura tersebut sudah mengumpulkan dana US$ 100 juta. Nantinya, dana tersebut bakal diguyur ke para start up dengan investasi awal mulai dari US$ 5 juta sampai US$ 15 juta. "Jadi dana dari kami sendiri," kata Franky.

Franky optimistis perusahaan patungan ini bisa membawa efek positif . Sebab, dia menilai para mitra usahanya memiliki track record di bidang masing-masing. East Ventures, misalnya, banyak menyuntik dana start up lokal yang sedang di tahap awal usaha. Sementara Yahoo Jepang termasuk perusahaan internet terbesar di Jepang.

Sayang, ia tidak merinci soal target bisnis dari EV Growth. Ia hanya menyebutkan, SMDV sudah memberi suntikan modal ke lebih dari 10 perusahaan rintisan.

Menurut Roderick Purwana, Managing Partner SMDV, pihaknya akan lebih agresif menyalurkan permodalan terhadap para start up di Tanah Air. "Kami akan memburu lebih banyak lagi perusahaan rintisan," tandasnya.

Willson Cuaca, Managing Partner dan Pendiri East Ventures, berharap pembentukan EV Growth bisa menciptakan lebih banyak lagi unicorn di dalam negeri. "Kami mengundang semua investor bergabung. Karena EV Growth bukan cuma funding Sinar Mas," paparnya.

Willson menambahkan bahwa modal ventura baru ini bisa menyalurkan permodalan antara 10 sampai 15 start up baru per tahun. Dengan jumlah suntikan ke banyak usaha rintisan tersebut, dia berharap bisa tercipta lebih banyak lagi para unicorn.

Dia menambahkan, saat ini East Ventures sudah memberi injeksi modal bagi 150 start up. Dari total usaha rintisan tersebut, ada tiga start up yang kini sudah menjadi unicorn di Indonesia. Namun, Willson tidak merinci identitas unicron tersebut.

Sebagai catatan, East Venture termasuk salah satu pemodal yang masuk dalam Go-Jek, Tokopedia, serta Traveloka. Untuk bisa mencapai predikat unicorn butuh waktu lama dan tentunya suntikan modal berkala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie