Sinar Mas mengejar target 100% kemamputelusuran hingga kebun sawit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinar Mas Agribusiness and Food menargetkan akan mampu mencapai 100% kemamputelusuran hingga ke kebun (traceability to plantation/TTP) kelapa sawit di tahun 2020.

Head of Downstream Sustainability Implementation Sinar Mas Agribusiness and Food Daniel A Prakarsa membeberkan, Hingga akhir 2017, Sinar Mas sudah mampu mencapai 100% TTP bagi seluruh pabriknya atau sebanyak 44 pabrik kelapa sawit. Pencapaian ini masih sekitar 39% dari total rantai pasok perusahaan yang dapat ditelisuri.

Daniel menambahkan, pencapaian ini berarti menjangkau lebih dari 70 pemasok yang membeli dari sekitar 11.000 petani swadaya yang mengelola sekitar 40.000 ha perkebunan kelapa sawit.


“Di 2020 target traceability sampai ke plantation. Itu target besar. Masih ada sekitar 450 pabrik dari luar. Jadi kita terapkan di pabrik kita dulu. Pabrik kita sendiri sebagian besar memang beli dari kebun kita sendiri dan plasma. Tapi ada juga komponen yang besar dibeli dari swadaya. Kesulitannya itu kadang-kadang kita tidak beli langsing dari petani. Kita belinya lewat perantara agen,” terang Daniel, Selasa (17/7).

Menurut Daniel, dengan adanya Traceability ini, maka perusahaan dapat melihat dari mana asal tandan buah segar tersebut berasal. Tak hanya itu, ini pun menjadi sebuah upaya untuk berkomunikasi dengan para penyuplai TBS mereka.

“Kami mau Traceability ini untuk mengenal rantai pasok dan mengetahui masalahnya apa. Bagaimana kita bisa mempraktikan perkebunan yang baik dan untuk membuat mereka lebih produktif,” ujar Daniel.

Tak hanya itu, adanya traceability ini pun membantu perusahaan untuk meyakinkan konsumer bahwa minyak sawit mereka berasal dari perkebunan yang sesuai dengan prinsip berkelanjutan. Apalagi, menurut Daniel, saat ini konsumen lebih mementingkan asal usul CPO dibandingkan harga.

Untuk menjalankan proses penelusuran dan proses verifikasi dan memberikan dasar untuk memastikan kepatuhan dengan GSEP, Sinar Mas pun bekerja sama dengan berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut seperti koltiva, Geotraceability dan Neste.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto