KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) kembali menunjuk Burhanuddin Abdullah sebagai direktur utama perseroan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Senin (28/10). Dalam keterbukaan informasi perseroan yang dikutip Rabu (30/10), SMMA juga mengangkat Dumoly Freddy Pardede sebagai direktur perseroan. Selain menjabat direktur utama SMMA sejak 2021, Burhanuddin juga tercatat memiliki sejumlah jabatan mentereng. Pada Juli tahun ini, ia ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi komisaris utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Burhanuddin juga dikenal dekat dengan Presiden Prabowo Subianto. Ia masuk ke dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo sebagai Ketua Tim Pakar pada pemilihan presiden lalu. Baca Juga: Produksi Listrik Terbesar, Arkora Hydro (ARKO) Umumkan PLTA Ketiga Sudah Beroperasi Rekam jejak Pria kelahiran Garut, Jawa Barat, pada 10 Juli 1947 ini diketahui memang dekat dengan pemerintahan. Ia pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia pada tahun 2000 dan menjadi Menteri Koordinator Perekonomian pada Kabinet Gotong Royong. Burhanuddin juga menduduki jabatan Gubernur Bank Indonesia pada periode 2003-2008. Di sisi lain, kepemimpinan Burhanuddin saat ini dihadapkan pada kondisi pelik. Pasalnya, salah satu anak usaha SMMA yakni Sinarmas Sekuritas tersandung masalah korupsi yang membelit PT Taspen. Pada September lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan pemeriksaan kepada manajemen Sinarmas Sekuritas. Namun KPK pada saat itu belum mau angkat bicara soal terkait peranan Sinarmas Sekuritas dalam kasus tersebut.