JAKARTA. Para pedagang di sentra produksi dan penjualan mengaku tak kewalahan memenuhi pesanan pembeli. Sebab, bahan baku begitu mudah diperoleh. Hanya saja, dalam proses produksi, sinar matahari sangatlah penting untuk proses pengeringan genteng. "Kalau tidak kena matahari, genteng mudah rapuh," ujar Wasito Idris, salah satu pedagang genteng.Telah memproduksi dan menjual genteng selama 50 tahun, Wasito mengaku, cukup sulit untuk memprediksi cuaca beberapa bulan belakangan. "Kalau tahun lalu biasanya Februari sampai April musim kemarau, sekarang tidak tentu lagi," katanya.Namun, proses produksi genteng tak berhenti meski kondisi cuaca tak menentu. Untuk mencetak 500-600 unit genteng per hari, Wasito memasok satu truk tanah liat dari lereng gunung di Malang. Modal yang dia keluarkan untuk membeli tanah liat sekitar Rp 500.000 per hari.
Sinar matahari jadi kebutuhan vital (2)
JAKARTA. Para pedagang di sentra produksi dan penjualan mengaku tak kewalahan memenuhi pesanan pembeli. Sebab, bahan baku begitu mudah diperoleh. Hanya saja, dalam proses produksi, sinar matahari sangatlah penting untuk proses pengeringan genteng. "Kalau tidak kena matahari, genteng mudah rapuh," ujar Wasito Idris, salah satu pedagang genteng.Telah memproduksi dan menjual genteng selama 50 tahun, Wasito mengaku, cukup sulit untuk memprediksi cuaca beberapa bulan belakangan. "Kalau tahun lalu biasanya Februari sampai April musim kemarau, sekarang tidak tentu lagi," katanya.Namun, proses produksi genteng tak berhenti meski kondisi cuaca tak menentu. Untuk mencetak 500-600 unit genteng per hari, Wasito memasok satu truk tanah liat dari lereng gunung di Malang. Modal yang dia keluarkan untuk membeli tanah liat sekitar Rp 500.000 per hari.