Sinarmas AM optimistis jadikan IDX30 sebagai indeks acuan ETF-nya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinarmas Asset Management akhirnya resmi mencatatkan produk teranyarnya Exchange Traded Fund (ETF) yang bernama Simas ETF IDX30. Meski kondisi indeks saham masih volatil dan tertekan, Sinarmas optimistis, produk ETF yang mengacu pada indeks IDX30 ini akan berkinerja positif dalam jangka panjang.

Asal tahu saja, Simas ETF IDX30 merupakan produk ETF yang mengacu pada indeks IDX30 baik dari segi pemilihan saham maupun pembobotannya. "Produk ini kami kelola secara pasif dengan strategi mimicking indeks benchmark," kata Jamial Salim, Direktur Pemasaran Sinarmas AM, kepada Kontan, Kamis (20/9).

Memang, Jamial mengakui, kondisi indeks IDX30 sepanjang tahun ini masih underperform dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Secara year-to-date (ytd), IHSG mencatat kinerja -6,68%. Sementara, indeks IDX30 mencatat kinerja negatif yang lebih dalam yakni -13,39%.


Namun, Jamial bilang, Sinarmas sendiri cukup optimistis terhadap posisi IHSG di akhir tahun nanti. "Kami yakin IHSG bisa naik lagi di kisaran 6.300 - 6.500. Dengan begitu, harusnya return indeks IDX30 bisa in-line, tidak beda jauh dari IHSG. Secara historis juga IDX30 lebih sering mengungguli IHSG dalam kurun lima tahun terakhir," ujar Jamial.

Untuk itu, menurutnya investor yang hendak berinvestasi pada produk ETF ini pasti memiliki kecenderungan target jangka panjang. Sinarmas AM sendiri optimistis, dalam jangka panjang ETF IDX30 bisa mencetak kinerja positif, bahkan unggul dari IHSG.

Hingga akhir tahun, Simas ETF IDX30 ditargetkan mampu mengelola dana sebesar Rp 300 miliar hingga Rp 500 miliar hingga akhir tahun nanti. Adapun, per Agustus lalu dana kelolaan Sinarmas AM secara keseluruhan mencapai Rp 25 triliun.

Menurut Jamial, reksadana pendapatan tetap masih berkontribusi paling besar terhadap total dana kelolaan sebesar Rp 14,5 triliun. Kemudian diikuti reksadana saham dan campuran dengan total dana kelolaan sekitar Rp 5,5 triliun.

Ke depan, Jamial mengatakan, Sinarmas AM masih tetap fokus meluncurkan produk-produk reksadana konvensional. Sebelum penghujung tahun, Sinarmas AM memiliki sejumlah produk baru dalam pipelinenya. "Masih ada DIRE, RDPT dengan underlying di sektor riil, dan beberapa reksadana terproteksi," ungkap Jamial.

Akhir 2018, Sinarmas AM berharap dapat mencapai dana kelolaan setidaknya Rp 26 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia