JAKARTA. Penggabungan usaha antara PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) dengan PT Smart Telecom tinggal menunggu waktu. Kedua operator seluler itu kini memiliki pemegang saham mayoritas yang sama.Tiga pemegang saham mayoritas Smart, PT Bali Media Telekomunikasi, PT Wahana Inti Nusantara dan PT Global Nusa Data telah mengambil alih 99,6% saham baru FREN yang diterbitkan dalam penawaran umum terbatas (PUT) I FREN. Dalam aksi korporasi tersebut, FREN menawarkan 74,072 miliar saham baru seharga Rp 50 per saham. Sekretaris Perusahaan FREN Chris Taufik menuturkan, investor publik hanya membeli 297 juta saham, atau 0,2%.Maka, ketiga pemegang saham mayoritas Smart akan memiliki 55% saham FREN setelah PUT (penawaran umum terbatas) I," ujar Chris, Rabu (12/01).Porsi kepemilikan Jerash Investment Ltd turun dari 17% menjadi 5% setelah PUT I. Porsi saham publik dengan kepemilikan di bawah 5% juga merosot dari 58% menjadi 21%. Porsi saham investor institusi FREN, yang memiliki kepemilikan saham di atas 5%, juga menyusut dari 35% menjadi hanya 9%.Sampai hasil penawaran saham berakhir Selasa (11/1), FREN berhasil memperoleh dana Rp 3,7 triliun.Rampung akhir bulanSeluruh dana penerbitan saham baru akan digunakan FREN untuk mengakuisisi 57% saham Smart Telecom. Tapi karena pembeli siaganya adalah pemegang saham mayoritas Smart Telecom, praktis Smart Telecom yang mengakuisisi FREN.Chris mengatakan, proses eksekusi pembeli siaga paling lambat akan dilakukan pekan depan. Jadi, proses akuisisi bisa dirampungkan pada akhir bulan ini. "Berkas-berkasnya sedang diurus," kata dia.Manajemen berharap hasil konsolidasi tersebut bisa mendongkrak kinerja FREN di masa depan. Perusahaan hasil penggabungan diharapkan juga bisa menggenjot penjualan dengan merilis berbagai produk dan layanan baru.Analis Samuel Sekuritas, Adrianus Bias Prasuryo menilai, aksi korporasi tersebut berdampak positif bagi FREN yang selama ini mengalami kesulitan finansial. "Keuangan dan aset Grup Sinarmas yang besar sangat membantu FREN," tutur dia, Rabu (12/1).Smart Telecom juga akan menikmati manfaat penggabungan karena perusahaan tersebut bisa menikmati fasilitas infrastruktur FREN. Kendati yakin FREN akan membaik, Adrianus mengaku belum bisa menilai apakah FREN layak mendapat rekomendasi beli.Pendapatan FREN selama sembilan bulan pertama tahun lalu adalah Rp 306,69 miliar, merosot 47,05% year-on-year. Di periode tersebut, rugi bersih FREN mencapai Rp 1,05 triliun, membengkak dari Rp 439,95 miliar di periode yang sama tahun lalu. Kas FREN di akhir September 2010 Rp 17,55 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sinarmas kuasai 55% saham, kinerja FREN diprediksi membaik
JAKARTA. Penggabungan usaha antara PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) dengan PT Smart Telecom tinggal menunggu waktu. Kedua operator seluler itu kini memiliki pemegang saham mayoritas yang sama.Tiga pemegang saham mayoritas Smart, PT Bali Media Telekomunikasi, PT Wahana Inti Nusantara dan PT Global Nusa Data telah mengambil alih 99,6% saham baru FREN yang diterbitkan dalam penawaran umum terbatas (PUT) I FREN. Dalam aksi korporasi tersebut, FREN menawarkan 74,072 miliar saham baru seharga Rp 50 per saham. Sekretaris Perusahaan FREN Chris Taufik menuturkan, investor publik hanya membeli 297 juta saham, atau 0,2%.Maka, ketiga pemegang saham mayoritas Smart akan memiliki 55% saham FREN setelah PUT (penawaran umum terbatas) I," ujar Chris, Rabu (12/01).Porsi kepemilikan Jerash Investment Ltd turun dari 17% menjadi 5% setelah PUT I. Porsi saham publik dengan kepemilikan di bawah 5% juga merosot dari 58% menjadi 21%. Porsi saham investor institusi FREN, yang memiliki kepemilikan saham di atas 5%, juga menyusut dari 35% menjadi hanya 9%.Sampai hasil penawaran saham berakhir Selasa (11/1), FREN berhasil memperoleh dana Rp 3,7 triliun.Rampung akhir bulanSeluruh dana penerbitan saham baru akan digunakan FREN untuk mengakuisisi 57% saham Smart Telecom. Tapi karena pembeli siaganya adalah pemegang saham mayoritas Smart Telecom, praktis Smart Telecom yang mengakuisisi FREN.Chris mengatakan, proses eksekusi pembeli siaga paling lambat akan dilakukan pekan depan. Jadi, proses akuisisi bisa dirampungkan pada akhir bulan ini. "Berkas-berkasnya sedang diurus," kata dia.Manajemen berharap hasil konsolidasi tersebut bisa mendongkrak kinerja FREN di masa depan. Perusahaan hasil penggabungan diharapkan juga bisa menggenjot penjualan dengan merilis berbagai produk dan layanan baru.Analis Samuel Sekuritas, Adrianus Bias Prasuryo menilai, aksi korporasi tersebut berdampak positif bagi FREN yang selama ini mengalami kesulitan finansial. "Keuangan dan aset Grup Sinarmas yang besar sangat membantu FREN," tutur dia, Rabu (12/1).Smart Telecom juga akan menikmati manfaat penggabungan karena perusahaan tersebut bisa menikmati fasilitas infrastruktur FREN. Kendati yakin FREN akan membaik, Adrianus mengaku belum bisa menilai apakah FREN layak mendapat rekomendasi beli.Pendapatan FREN selama sembilan bulan pertama tahun lalu adalah Rp 306,69 miliar, merosot 47,05% year-on-year. Di periode tersebut, rugi bersih FREN mencapai Rp 1,05 triliun, membengkak dari Rp 439,95 miliar di periode yang sama tahun lalu. Kas FREN di akhir September 2010 Rp 17,55 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News