KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Golden Agri Resources Ltd, unit usaha Grup Sinarmas, mengakuisisi dua perusahaan yakni Centrino Invesment dan Woodside Financial di pusat keuangan offshore: Labuan, Malaysia. Akuisisi dua perusahaan oleh Golden Agri ini senilai total US$ 304 juta. Kedua perusahaan tersebut tercatat di Pulau Labuan, pulau bebas pajak atau tax haven. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Singapura 20 November lalu, Direktur Golden-Agri Resources Rafael Buhay Concepcion, Jr menyebut, pertama, Golden Agri sudah sepakat untuk menandatangani aconditional acquisition agreement untuk membeli 100% saham Centrino Investment Ltd.
“Nilai akuisisi Centrino ini sebesar US$ 208 juta,” ujar Buhay Concepcion, Jr. Ia juga mengatakan, iilai akuisisi ini sudah mempertimbangkan aset bersih berdasarkan penilaian pasar.
Baca Juga: Setelah Salim, giliran Sinarmas Grup masuk bisnis gula di Brasil lewat Golden Agri Yang juga menarik, transaksi akuisisi akan dibayar dengan tagihan Golden Agri ke induk Centrino, yakni Ocean Energy Holdings Ltd. Namun, dalam keterbukan itu tak disebutkan utang Ocean Energt ke Golden Agri. Akuisisi kedua, masih dalam keterbukaan yang sama disebutkan bahwa Golden-Agri juga mengakusisi 100% saham Woodside Financial Ltd. Sumber dana akuisisi Woodside Financial adalah dana investasi dalam Acsend Agri Fund Ltd senilai US$ 96 juta. Asal tahu saja, dana inivestasi ini memang khusus untuk mengembangkan perkebunan minyak sawit di Indonesia. “Dewan direksi menyatakan perusahaan telah menerima tawaran Acsend Agri Fund untuk mencairkan dana investasi dengan mendistribusikan aset di Indonesia, yang meliputi 100% saham yang diterbitkan Woodside Financial,” kata Rafael. Pasca akuisisi Centrino Investment dan Centrino Group serta Woodside Financial dan Woodside Group akan menjadi anak usaha Golden Agri. Adapun, pihak yang menjual saham Centrino dan Woodside tidak memiliki afiliasi dengan Golden-Agri. Namun, tak disebutkan aset kedua perusahaan tersebut serta efeknya bagi Golden Agri paska akuisisi 100% dua perusahaan tersebut: Centrino dan Woodside. Yang pasti, Golden-Agri adalah salah satu perusahaan perkebunan sawit terbesar di dunia. Saat ini, Golden Agri mengelola kebun kelapa sawit dengan total luas area tertanam hampir 500 hektare (ha) di Indonesia per 30 September 2020. Mengusung merek minyak goreng Filma, Golde Agri adalah induk usaha dari PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (
SMAR).
Hingga September 2020, Golden-Agri membukukan pendapatan US$ 4,99 miliar, naik 6% dibanding kuartal III-2019 sebesar US$ 4,73 miliar. Mayoritas kenaikan pendapatan bersumber dari kenaikan harga rata-rata penjualan komoditas sawit. Ini pula yang membuat EBITDA perusahaan meningkat 3% menjadi US$ 314 juta, dari sebelumnya US$ 305 juta. Hanya saja, perseroan mengalami kerugian dari nilai tukar dan beban pajak tanggungan yang sebagian besar non-tunai. Alhasil, perusahaan ini membukukan rugi bersih US$ 162 juta hingga kuartal III-2020. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Titis Nurdiana