JAKARTA. PT Sinarmas Sekuritas siap meluncurkan lima produk reksadana baru setelah proses pemisahan kegiatan usaha (spin off) rampung. Saatini, proses spin off aset management tinggal menanti izin efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).Direktur PT Sinarmas Sekuritas Suherli memperkirakan, proses spin off bakal rampung akhir tahun ini, sehingga di awal 2012, perusahaan aset management bisa beroperasi. "Kami sudah siap beroperasi. Komisaris dan Direksi sudah di fit and proper test, anggaran dasar sudah ditetapkan, setoran modal juga sudahdilakukan. Hanya tinggal menunggu Bapepam kroscek ke kantor, melihat kesiapan kami dan setelah itu diterbitkan efektifnya," ujar Suherli, di Jakarta, Kamis (27/10).Nantinya, Sinarmas Aset Manajemen akan dipimpin Hermawan Husein dan Alex Wijaya. Keduanya kini masih menjabat di Sinarmas Sekuritas.Lima produk yang akan diluncurkan perusahaan, yakni dua produk reksadana pasar uang dan tiga produk reksadana pendapatan tetap. Rencananya, produk ini akan diluncurkan awal tahun depan. Menurut Suherli, kedua jenis produk tersebut dipilih karena sesuai dengan profil investor Sinarmas yang cenderung konservatif. Selain itu, reksadana pasar uang dan pendapatan tetap tidak berisiko tinggi."Investor kami orientasinya masih ke deposito. Jadi apabila keuntungannya berbeda sedikit dibandingkan deposito saja sudah cukup. Daripada reksadana saham, keuntungannya banyak, tetapi membuat investor kapok," paparnya.Penerbitan lima produk tersebut ditargetkan bisa menambah dana kelolaan reksadana sekitar Rp 5 triliun. Hingga akhir September 2011, total dana kelolaan reksadana Sinarmas Sekuritas mencapai Rp 7 triliun. "Dengan penerbitan reksadana baru diharapkan dana kelolaan bisa menjadi Rp 12 triliun," ujarnya.Akhir tahun ini, pihaknya menargetkan total dana kelolaan Rp 10 triliun. Namun menurut Suherli, perusahaan tidak berniat mengumpulkan dana kelolaan terlalu banyak. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga return reksadana agar tidak terlalu anjlok."Kami tidak ingin likuiditas terlalu banyak karena investasi juga sedang tidak bagus. Daripada dana kelolaan banyak tetapi return turun dan nasabah kecewa," imbuhnya.Sinarmas menargetkan return reksadana pasar uang bisa mencapai kisaran 6% hingga 7%. Adapun return reksadana pendapatan tetap diperkirakan 8% hingga 10%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sinarmas luncurkan lima reksadana setelah spin off
JAKARTA. PT Sinarmas Sekuritas siap meluncurkan lima produk reksadana baru setelah proses pemisahan kegiatan usaha (spin off) rampung. Saatini, proses spin off aset management tinggal menanti izin efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).Direktur PT Sinarmas Sekuritas Suherli memperkirakan, proses spin off bakal rampung akhir tahun ini, sehingga di awal 2012, perusahaan aset management bisa beroperasi. "Kami sudah siap beroperasi. Komisaris dan Direksi sudah di fit and proper test, anggaran dasar sudah ditetapkan, setoran modal juga sudahdilakukan. Hanya tinggal menunggu Bapepam kroscek ke kantor, melihat kesiapan kami dan setelah itu diterbitkan efektifnya," ujar Suherli, di Jakarta, Kamis (27/10).Nantinya, Sinarmas Aset Manajemen akan dipimpin Hermawan Husein dan Alex Wijaya. Keduanya kini masih menjabat di Sinarmas Sekuritas.Lima produk yang akan diluncurkan perusahaan, yakni dua produk reksadana pasar uang dan tiga produk reksadana pendapatan tetap. Rencananya, produk ini akan diluncurkan awal tahun depan. Menurut Suherli, kedua jenis produk tersebut dipilih karena sesuai dengan profil investor Sinarmas yang cenderung konservatif. Selain itu, reksadana pasar uang dan pendapatan tetap tidak berisiko tinggi."Investor kami orientasinya masih ke deposito. Jadi apabila keuntungannya berbeda sedikit dibandingkan deposito saja sudah cukup. Daripada reksadana saham, keuntungannya banyak, tetapi membuat investor kapok," paparnya.Penerbitan lima produk tersebut ditargetkan bisa menambah dana kelolaan reksadana sekitar Rp 5 triliun. Hingga akhir September 2011, total dana kelolaan reksadana Sinarmas Sekuritas mencapai Rp 7 triliun. "Dengan penerbitan reksadana baru diharapkan dana kelolaan bisa menjadi Rp 12 triliun," ujarnya.Akhir tahun ini, pihaknya menargetkan total dana kelolaan Rp 10 triliun. Namun menurut Suherli, perusahaan tidak berniat mengumpulkan dana kelolaan terlalu banyak. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga return reksadana agar tidak terlalu anjlok."Kami tidak ingin likuiditas terlalu banyak karena investasi juga sedang tidak bagus. Daripada dana kelolaan banyak tetapi return turun dan nasabah kecewa," imbuhnya.Sinarmas menargetkan return reksadana pasar uang bisa mencapai kisaran 6% hingga 7%. Adapun return reksadana pendapatan tetap diperkirakan 8% hingga 10%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News