JAKARTA. Sinarmas MSIG Life mulai menitikberatkan perhatian pada unit usaha syariahnya. Unit yang berdiri sejak 2005 silam ini difokuskan sejak tahun lalu dan ditargetkan memberikan kontribusi tiga kali lipat dari realisasi tahun lalu yang hanya 3% terhadap total premi.Johnson Chai, Direktur Utama Sinarmas MSIG Life menuturkan, pihaknya baru fokus syariah sejak tahun lalu, sejalan dengan perkembangan dan potensinya yang besar. "Kami ingin lebih serius dengan unit usaha kami ini," ujarnya ditemui KONTAN, Rabu (26/2).Bentuk keseriusan perseroan, antara lain menjalin kerja sama baru dengan institusi keuangan asal Jerman untuk memasarkan produk asuransi syariah Sinarmas MSIG Life. Produk syariah itu nantinya akan ditawarkan ke masyarakat dengan pembayaran premi berkala.Kontribusi preminya pun dipatok 10% dari total target premi perseroan yang berkisar Rp 13 triliun - Rp 14 triliun di akhir tahun nanti. Target ini terbilang agresif, mengingat pencapaian tahun lalu hanya 3% dari total premi yang sebesar Rp 9,8 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sinarmas MSIG Life mulai perhatian ke syariah
JAKARTA. Sinarmas MSIG Life mulai menitikberatkan perhatian pada unit usaha syariahnya. Unit yang berdiri sejak 2005 silam ini difokuskan sejak tahun lalu dan ditargetkan memberikan kontribusi tiga kali lipat dari realisasi tahun lalu yang hanya 3% terhadap total premi.Johnson Chai, Direktur Utama Sinarmas MSIG Life menuturkan, pihaknya baru fokus syariah sejak tahun lalu, sejalan dengan perkembangan dan potensinya yang besar. "Kami ingin lebih serius dengan unit usaha kami ini," ujarnya ditemui KONTAN, Rabu (26/2).Bentuk keseriusan perseroan, antara lain menjalin kerja sama baru dengan institusi keuangan asal Jerman untuk memasarkan produk asuransi syariah Sinarmas MSIG Life. Produk syariah itu nantinya akan ditawarkan ke masyarakat dengan pembayaran premi berkala.Kontribusi preminya pun dipatok 10% dari total target premi perseroan yang berkisar Rp 13 triliun - Rp 14 triliun di akhir tahun nanti. Target ini terbilang agresif, mengingat pencapaian tahun lalu hanya 3% dari total premi yang sebesar Rp 9,8 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News