Sinarmas Sekuritas Pertahankan Rating Neutral ISAT, Simak Ulasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indosat Tbk (ISAT) diperkirakan mampu tumbuh positif di 2024. Meski begitu, Sinarmas Sekuritas mempertahankan rating netral untuk ISAT.

Analis Sinarmas Sekuritas, Inav Haria Chandra memaparkan, ISAT mencetak kinerja positif di kuartal I 2024. EBITDA sebesar Rp 7,04 triliun atau tumbuh 32%, melampaui estimasi sebesar 9%.

Hal itu disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan yang lebih kuat (+16% YoY) dan beban pemasaran yang lebih rendah (-51% YoY).


"Sehingga marjin EBITDA meningkat menjadi 50,9% dibandingkan ekspektasi kami sebesar 48,1%," tulisnya dalam riset, Kamis (2/5).

ISAT menargetkan ARPU sebesar Rp 40 ribu pada kuartal II 2024 ini. Salah satu strategi utama dengan menyediakan layanan bernilai lebih tinggi yang mendorong pelanggan untuk membelanjakan lebih banyak.

Inav memperkirakan hal tersebut berpotensi tercapai jika menilik hasil pada kuartal I 2024. ISAT mencatatkan pertumbuhan pendapatan seluler sebesar 14% YoY, yang juga melampaui industri.

Baca Juga: Indosat Ooredoo (ISAT) Menggandeng Google Cloud Perluas Layanan Digital Berbasis AI

Jumlah pelanggan seluler juga meningkat sekitar 2,3 juta pada kuartal I 2024. Pertumbuhan ARPU sebesar 14% YoY menjadi Rp 47,5 ribu, sejalan dengan pertumbuhan trafik 14% YoY.

"Artinya, harganya stabil," sebutnya.

 
ISAT Chart by TradingView

Prospek ISAT juga didorong kemitraan strategis dengan NVIDIA, Mastercard, Cisco, dan Google. Salah satu kolaborasi yang menonjol adalah dengan NVIDIA untuk mengembangkan infrastruktur AI di Indonesia. Melalui anak perusahaannya, Lintasarta, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) berencana untuk menawarkan layanan cloud AI kepada perusahaan dan UKM di Indonesia.

Karenanya, Inav meningkatkan proyeksi kinerja ISAT di 2024. Pendapatan direvisi naik menjadi Rp 56,06 triliun dari sebelumnya Rp 55,66 triliun. EBITDA menjadi Rp 27,32 triliun dari Rp 26,8 triliun dan laba bersih naik menjadi Rp 5,12 triliun dari Rp 5,01 triliun.

Ia juga meningkatkan target harga ISAT menjadi Rp 11.300. Namun, tetap mempertahankan rating neutral untuk ISAT.

"Meskipun kami melihat adanya pertumbuhan pendapatan yang kuat dan kemungkinan peningkatan margin, kami percaya valuasi yang tinggi saat ini dapat membatasi potensi kenaikan saham," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih