Sinarmas siapkan investasi US$ 500 juta



JAKARTA. Grup Sinarmas melalui PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) siap mengembangkan pabrik pengolahan kelapa sawit di tahun ini. Nilai investasi proyek tersebut berkisar US$ 400 juta hingga US$ 500 juta.

Susanto, Direktur Bisnis Sinarmas Grup Divisi Agribusiness and Food, mengatakan, pembangunan pabrik ini memakan waktu dua tahun. Di proyek itu, SMAR menggandeng perusahaan terafiliasi, yaitu Golden Agri Resources. “Kami ingin menambah kapasitas produksi dari total 1,35 juta ton per tahun menjadi 2,6 juta ton per tahun," ujar Susanto, Kamis (1/3).

Grup Sinarmas mengharapkan total produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada tahun ini bisa mencapai 2,2 juta ton. Jumlah tersebut tumbuh 10% daripada rata-rata produksi saat ini sebanyak 2 juta ton.


Peningkatan kapasitas pabrik ini akan dilakukan di sejumlah lokasi, yaitu Jakarta, Surabaya, Kalimantan Selatan, dan Lampung. Untuk menyokong ekspansi produksi, Grup Sinarmas akan menarik pinjaman dari perbankan, baik asing maupun domestik. Tapi manajemen enggan menyebutkan bank mana yang dimaksud.

Melalui sejumlah anak usahanya, Grup Sinarmas akan memperluas area tanam kelapa sawit. Penambahan area tertanam berkisar 20.000 hekatre (ha) hingga 30.000 ha. Dengan ekspansi tersebut, luas lahan tertanam akan bertambah dari sebelumnya 460.000 ha menjadi 280.000 ha hingga 490.000 ha.

Susanto menjelaskan, nilai investasi penanaman baru senilai Rp 45 juta per ha. Ini berarti total dana yang dibutuhkan untuk menambah lahan tertanam mencapai Rp 1,35 triliun. Mayoritas pendanaan akan bersumber dari pinjaman perbankan. "Porsinya 65% bank, sisanya 35% ekuitas," tutur dia.

Sedangkan untuk ekspansi SMAR, menurut Susanto, pada tahun ini akan ada pengembangan lahan. Jimmy Pramono, Direktur SMAR mengatakan, luas total pengembangan lahan tahun ini sekitar 5.000 ha.

Harga SMAR kemarin tidak berubah dari posisi Rp 5.600 per saham.

Amailia Putri Hasniawati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie