KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sindrom tourette adalah kondisi di mana penderitanya melakukan gerakan berulang yang sulit dikontrol. Gerakan berulang yang biasanya muncul adalah mengedipkan mata atau mengangkat bahu. Meski tak bisa benar-benar disembuhkan, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan. Ada beberapa jenis terapi dan obat-obatan yang perlu dikonsumsi penderita sindrom tourette. Apalagi jika sindrom tersebut sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa macam terapi yang bisa dicoba adalah terapi perilaku, psikoterapi, atau deep brain simulation. Mengutip dari Mayo Clinic (mayoclinic.org), beberapa jenis obat untuk meringankan gejala sindrom tourette adalah antidepresan, obat antikejang, suntik botox, dan lain sebagainya. Anda perlu mengikuti resep dokter agar gejala sindrom dapat teratasi dengan baik.
Sindrom tourette, apa saja gejala dan penyebabnya?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sindrom tourette adalah kondisi di mana penderitanya melakukan gerakan berulang yang sulit dikontrol. Gerakan berulang yang biasanya muncul adalah mengedipkan mata atau mengangkat bahu. Meski tak bisa benar-benar disembuhkan, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan. Ada beberapa jenis terapi dan obat-obatan yang perlu dikonsumsi penderita sindrom tourette. Apalagi jika sindrom tersebut sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa macam terapi yang bisa dicoba adalah terapi perilaku, psikoterapi, atau deep brain simulation. Mengutip dari Mayo Clinic (mayoclinic.org), beberapa jenis obat untuk meringankan gejala sindrom tourette adalah antidepresan, obat antikejang, suntik botox, dan lain sebagainya. Anda perlu mengikuti resep dokter agar gejala sindrom dapat teratasi dengan baik.