KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekosistem dan sinergi merupakan cara memenangkan persaingan. Maka, penguatan sinergi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bisa menjadi strategi baru mendorong pertumbuhan kedua emiten ini dalam jangka panjang. Sinergi juga diprediksi dapat mendatangkan sumber pendapatan baru bagi kedua perusahaan di masa mendatang. TLKM terus mengincar pertumbuhan nilai sinergi alias synergy value atas investasi anak usahanya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) di GOTO. Tahun 2023, nilai sinergi Grup Telkom atas investasi di GOTO mencapai Rp 1,7 triliun. Tahun ini, TLKM menargetkan akan ada pertumbuhan nilai sinergi sebesar 20%. Sinergi antara TLKM dan GOTO harus dilakukan untuk meningkatkan performa kedua perusahaan. Sinergi ini sangat penting untuk mendatangkan sumber pertumbuhan pendapatan baru bagi kedua perusahaan. Yang jelas sinergi bisa meningkatkan performa ataupun kinerja perusahaan, jika berjalan dengan baik.
Penguatan sinergi kedua perusahaan, bisa mengeksplorasi potensi sumber pendpatan baru yang bisa menambah performa kedua perusahaan. Ini diharapkan berdampak positif terhadap laba bersih ke depan. “Sinergi bisa saja dilakukan dengan penyatuan aplikasi GOTO dengan aplikasi elkom. Misalnya, platform Gojek atau GOTO bisa diakses melalui aplikasi MyTelkomsel ataupun sebelaiknya. Dengan demikian pelanggan yang berada dalam ekosistem Telkom dan GOTO dipermudah dalam transaksi dan aksesibilitas," kata Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, dalam keterangannya, Kamis (15/8). Arah ke sana terus terlihat. Seperti Telkomsel yang meningkatkan aplikasi MyTelkomsel menjadi super apps. Baca Juga: Gandeng Mitratel, Finnet Hadirkan E-Meterai dan E-Sign Terkait prospek saham TLKM dan GOTO, Nafan mengatakan, keduanya layak dipertahankan beli dengan potensi penguatan ke depan. Saham TLKM direkomendasikan dengan akumulasi beli dengan target harga Rp 3.700 dan saham GOTO direkomendasikan beli dengan target harga Rp 74. Target harga tersebut berdasarkan pada pola teknikal dan fundamental. Menurut dia, saham GOTO sudah mulai konsisten bergerak di atas level Rp 50. Meski GOTO masih mencatatkan rugi bersih yang besar hingga semester I-2024, dia mengatakan, investor perlu memahami, rugi bersih tersebut telah menurun drastis beberapa semester terakhir.