Sinergi Inti (INET) Gandeng Backbone WIFI, Bidik 12 Juta Rumah di Jawa Barat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menjalin kerja sama dengan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) untuk memperluas jangkauan pemasaran mereka di wilayah Jawa Barat. 

Lewat kerja sama ini, INET bakal menggunakan infrastruktur backbone milik WIFI. Nantinya, INET dan WIFI bisa menjangkau 12 juta rumah atau home passed di Jawa Barat. 

Direktur Utama Sinergi Inti Andalan Prima Muhammad Arif mengatakan Jawa Barat merupakan wilayah yang sangat penting bagi INET, dengan potensi pasar yang besar dan populasi yang terus meningkat. 


Baca Juga: Pendapatan dan Laba Sinergi Inti Andalan (INET) Tumbuh Dobel Digit di Semeter I-2024

"Dengan memanfaatkan infrastruktur Surge, kami berupaya menyediakan konektivitas yang lebih baik dan mendukung penetrasi digital di Jawa Barat," katanya dalam keterangan resmi, Senin (19/8). 

Asal tahu saja, Jawa Barat adalah provinsi terpadat di Indonesia, dengan populasi sekitar 49,3 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, diperkirakan lebih dari 12 juta rumah tangga berada di wilayah ini. 

Namun, hanya sekitar 60% dari rumah tangga tersebut yang sudah terkoneksi dengan layanan internet yang memadai, meninggalkan peluang besar bagi penyedia layanan internet untuk memperluas pasar INET.

Arif bilang dengan pertumbuhan penetrasi internet yang terus meningkat, INET dan WIFI berencana untuk memanfaatkan peluang tersebut dan memperkenalkan layanan internet kepada penyedia internet lain. 

Baca Juga: Pendapatan Sinergi Inti Andalan (INET) Naik 37,08% hingga Kuartal III

"Dengan mengisi celah ini, INET berharap dapat menjangkau lebih banyak rumah tangga yang belum terhubung, serta meningkatkan kualitas layanan bagi yang sudah terkoneksi," jelas dia. 

WIFI memiliki infrastruktur backbone fiber optic yang terpasang di Pulau Jawa sepanjang 7.000 KM dan mencakup 140 juta penduduk di Pulau Jawa. Ini memungkinkan bagi WIFI untuk menjangkau berbagai daerah di Jawa Barat. 

"Kami melihat potensi pasar yang belum tergarap ini sebagai peluang besar untuk meningkatkan penetrasi dan layanan digital yang lebih luas," ucap Arif. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi