Sinergi Inti Plastindo (ESIP) yakin dapat mencapai target tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kemasan, PT Sinergi Inti Plastindo Tbk (ESIP) berhasil meraup kinerja yang positif di sepanjang periode Januari-September 2021. Manajemen menyebut, torehan ini ditopang oleh realisasi penambahan mesin dan juga kapasitas produksi di pabrik baru. 

Sebagai gambaran, penjualan Sinergi Inti Plastindo tercatat tumbuh 9,95% menjadi Rp 38,28 miliar per akhir September lalu. Di mana pada periode yang sama tahun lalu, penjualan ESIP tercatat senilai Rp 34,82 miliar.

Tumbuhnya penjualan, ikut mendorong peningkatan beban pokok penjualan ESIP menjadi Rp 32,79 miliar per akhir September lalu. Jumlah ini bertambah 13,31% dari sebelumnya Rp 28,94 miliar pada akhir September 2020.


Baca Juga: Sinergi Inti Plastindo (ESIP) cetak penjualan Rp 38,28 miliar hingga kuartal III-2021

"Beban pokok penjualan mengalami kenaikan dikarenakan pembelian aset-aset tetap dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi belum mencapai titik maksimal," ungkap Direktur Utama Sinergi Inti Plastindo Eric B Kurniawan, kepada Kontan.co.id, Jumat (3/12). 

Tren positif yang dicapai perusahaan hingga kuartal ketiga 2021, membuat Eric yakin dengan target bisnis yang dibidik ESIP di penghujung tahun nanti. Yang mana, pihaknya membidik penjualan akan mencapai angka Rp 60 miliar atau tumbuh sekitar 20% dari realisasi penjualan di tahun 2020 sebesar Rp 47,40 miliar. "ESIP optimis penjualan meningkat 20% di banding tahun 2020. Target akhir tahun sesuai prediksi," ujar Eric. 

Sekedar informasi, pabrik baru ESIP yang berlokasi di Cikupa Banten sudah mulai beroperasi sejak tahun ini. Berdasarkan catatan Kontan (16/9), kapasitas produksi pabrik Cikupa per September 2021 telah mencapai 80%. 

 
ESIP Chart by TradingView

Masih mengutip pemberitaan sebelumnya, ESIP disebut menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 12 miliar tahun ini.  Selain sebagai modal pembangunan pabrik baru, capex tahun ini juga disiapkan untuk melakukan pengembangan dan inovasi terhadap produk berbahan baku plastik. 

Hingga September lalu, perusahaan ini mencatatkan penurunan pada laba tahun berjalan sebesar 3,39%, dari sebelumnya Rp 1,04 miliar menjadi Rp 1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .