KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menangani masalah stunting dan kesehatan reproduksi pada anak-anak. Kolaborasi ini berfokus pada peningkatan konsumsi ikan di kalangan siswa sekolah dasar hingga menengah. Sinergi antara kedua lembaga ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi masa depan yang cerdas dan sehat guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Ini bagian dari upaya menyiapkan bangsa yang kuat dan tangguh. Mereka inilah yang akan menjadi generasi emas Indonesia," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo, seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (31/7).
Baca Juga: ID Food Pastikan Ketersediaan Pangan Pasca Lebaran Stunting menjadi salah satu masalah yang menghambat pertumbuhan generasi emas. Penyebab stunting meliputi kekurangan nutrisi yang mempengaruhi perkembangan otak, metabolisme tubuh, dan pertumbuhan fisik. Budi menekankan pentingnya ikan sebagai sumber Omega 3 yang baik untuk daya tahan tubuh dan pertumbuhan otak anak. "Tantangan saat ini adalah menurunkan angka stunting. Ikan mengandung gizi terbaik, protein yang sangat baik. Untuk itu, saya mengajak adik-adik semua untuk membiasakan mengonsumsi ikan," kata Budi. Dalam rangka mendukung asupan protein ikan, pada acara tersebut juga diadakan Bazar UMKM yang menampilkan berbagai produk berbahan baku ikan. Produk-produk ini diperkenalkan oleh UMKM binaan KKP dan BKKBN, dengan tujuan untuk meningkatkan asupan protein ikan sejak usia dini. Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengapresiasi program KKP dalam mencegah stunting melalui edukasi dan sosialisasi makan ikan. Menurutnya, konsumsi ikan dapat meningkatkan IQ anak-anak karena kandungan Omega 3 yang penting bagi pertumbuhan otak.
Baca Juga: Soal Makan Siang Gratis, Ibu Hamil dan Balita Perlu Dukungan untuk Cegah Stunting "Dengan gerakan-gerakan yang dilakukan KKP, saya terima kasih sudah sangat membantu meningkatkan kualitas SDM dan menurunkan stunting," ujar Hasto. Hasto juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, terutama di kalangan remaja, dengan memperhatikan pola makan dan perilaku sosial. Dia menyambut baik kolaborasi antara KKP dan BKKBN dan berharap kegiatan serupa terus dilakukan di masa depan.
Acara sosialisasi Protein Ikan untuk Generasi Emas dan Edukasi Kesehatan Reproduksi ini diikuti oleh sekitar 600 pelajar dari berbagai sekolah di DKI Jakarta. Kegiatan ini juga ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Ditjen PDSPKP KKP dan Kedeputian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga untuk mempercepat penurunan stunting melalui peningkatan konsumsi ikan.
Baca Juga: Naik 10%, SIG Catatkan Volume Penjualan 40,62 Juta Ton pada 2023 Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya mengusulkan agar ikan menjadi salah satu menu utama dalam program pemerintah untuk makan bergizi. Beberapa wilayah di Indonesia memiliki ikan sebagai komoditas unggulan, yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong konsumsi ikan di Tanah Air. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli