KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinergi Megah Internusa Tbk sukses menggelar penawaran saham perdana atawa initial public offering (IPO) pada 12 Juli lalu. Kini, emiten yang memakai kode NUSA ini bakal fokus melakukan ekspansi demi mengerek kinerjanya. Saat ini, emiten hotel dan pariwisata ini masih mencatatkan kinerja negatif. Mengutip laporan keuangan NUSA per 2017 lalu, perusahaan ini masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 9,59 miliar. Memang, angka tersebut sudah susut dibanding kerugian tahun sebelumnya yang mencapai Rp 35,68 miliar. Direktur Utama NUSA Iwandono menjelaskan, dengan ekspansi yang dilakukan setelah mendapatkan dana hasil IPO, NUSA yakin bisa mencetak untung di tahun depan. "Sekarang kami masih minus, tetapi di 2019, kami sudah bisa untung dengan adanya penjualan villa," kata Iwandono, beberapa waktu lalu.
Sinergi Megah Internusa pilih ekspansi agar rapor tak lagi merah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinergi Megah Internusa Tbk sukses menggelar penawaran saham perdana atawa initial public offering (IPO) pada 12 Juli lalu. Kini, emiten yang memakai kode NUSA ini bakal fokus melakukan ekspansi demi mengerek kinerjanya. Saat ini, emiten hotel dan pariwisata ini masih mencatatkan kinerja negatif. Mengutip laporan keuangan NUSA per 2017 lalu, perusahaan ini masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 9,59 miliar. Memang, angka tersebut sudah susut dibanding kerugian tahun sebelumnya yang mencapai Rp 35,68 miliar. Direktur Utama NUSA Iwandono menjelaskan, dengan ekspansi yang dilakukan setelah mendapatkan dana hasil IPO, NUSA yakin bisa mencetak untung di tahun depan. "Sekarang kami masih minus, tetapi di 2019, kami sudah bisa untung dengan adanya penjualan villa," kata Iwandono, beberapa waktu lalu.