KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) bersiap untuk mengekspor minyak nilam dan meluncurkan brand miliknya sendiri. Untuk mewujudkannya, emiten produsen bahan baku ini akan kolaborasi dengan PT Kencana Alam Sakti untuk mendistribusikan minyak nilam ke pasar internasional seperti India, China, dan Eropa. Direktur Utama Sinergi Multi Lestarindo, Siu Min mengatakan, nilam adalah salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (
fragrance & flavors). “
Kami tahu minyak nilam ini diproduksi kurang lebih 80%-90% itu dari Indonesia. Sehingga kami mengambil kesempatan ini untuk menjual produk-produk tersebut ke market internasional,” katanya dalam paparan publik virtual, Jumat (12/12/2025). Baca Juga: Perkumpulan Produsen E-Liquid Indonesia Dorong Kebijakan Strategis di Industri Vape Siu Min membeberkan, Kencana Alam Sakti akan memproduksi minyak nilam dengan kapasitas produksi 100 ton per tahun pada 2026. Dan pada tahun 2027 dan 2028, kapasitas produksinya akan meningkat masing-masing menjadi 400 ton dan 800 ton. “Jika rencana ini terealisasi, bisnis kami akan tumbuh mungkin Rp 50 miliar–100 miliar hanya untuk di kategori minyak nilam pada 2026,” ungkap Siu Min. SMLE juga optimistis, bisnis wewangian akan bertumbuh pada 2026. Meskipun, lanjut Siu Min, bisnis wewangian di Indonesia kurang lebih sudah memiliki nilai kurang lebih US$ 450 juta yang telah dipegang oleh beberapa fragrance house besar. “Tetapi kami masih melihat ada hingga 30% dari bisnis fragrance yang masih di-
cover oleh beberapa retailer, atau mungkin street shop. Yang mana, kita bisa mengoptimalkan di sana,” ujarnya. Siu Min mengungkapkan, strategi SMLE menggenjot kinerja juga dilakukan dengan menerbitkan merek baru di segmen kosmetik. Ia percaya, bisnis yang bertahan adalah bisnis yang memiliki brand sendiri. “Dengan begitu, ketergantungan kami terhadap pihak ketiga akan semakin menurun,” ujarnya.
Baca Juga: ESDM Perpanjang Relaksasi Pembelian BBM Tanpa QR Code di Sumut dan Aceh Siu Min bilang, brand SMLE akan diluncurkan pertama kali di gelaran Indonesia Cosmetic Ingredients (ICI) pada Mei 2026. “
Kami sudah keliling ke banyak sekali pabrik, kami juga sudah melengkapi semua dokumen-dokumennya, dan juga kita sudah uji produk-produknya,” ungkap Siu Min. Sebagai informasi, hingga September 2025, perusahaan ini membukukan pendapatan Rp 153,59 miliar, turun 9,08% dari Rp 168,92 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, rugi bersih tercatat sebesar Rp 2,1 miliar, menyusut 47,5% secara tahunan dari Rp 4 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News