KONTAN.CO.ID - Peran transformasi digital dalam memperluas inklusi keuangan kembali ditegaskan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui acara penutupan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) x Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025 pada Sabtu, 1 November 2025 di Jakarta International Convention Center, Jakarta. Pada momen tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi menyatakan, digitalisasi keuangan harus menjadi sarana untuk memperluas akses dan kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat. OJK berkomitmen dalam memastikan setiap inovasi keuangan digital dijalankan secara bertanggung jawab, beretika, dan berkelanjutan. Hasan menjelaskan, OJK akan terus menjaga keseimbangan antara mendorong pertumbuhan melalui teknologi dan mengendalikan risiko yang mungkin timbul, termasuk memperkuat perlindungan konsumen. “Transformasi keuangan digital harus menjadi sarana untuk memperluas akses dan kesempatan, bukan menciptakan kesenjangan baru,” ujarnya. Lebih lanjut, Hasan menyampaikan arah kebijakan OJK sejalan dengan tujuan nasional yang tertuang dalam Asta Cita pemerintah dalam mewujudkan kemandirian ekonomi, peningkatan produktivitas, pemerataan pembangunan, dan pengurangan kesenjangan wilayah. Dalam hal ini, transformasi digital menjadi instrumen pembangunan nasional yang adil dan berkelanjutan.
Sinergi OJK dan BI Dorong Transformasi Keuangan Digital yang Inklusif
KONTAN.CO.ID - Peran transformasi digital dalam memperluas inklusi keuangan kembali ditegaskan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui acara penutupan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) x Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025 pada Sabtu, 1 November 2025 di Jakarta International Convention Center, Jakarta. Pada momen tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi menyatakan, digitalisasi keuangan harus menjadi sarana untuk memperluas akses dan kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat. OJK berkomitmen dalam memastikan setiap inovasi keuangan digital dijalankan secara bertanggung jawab, beretika, dan berkelanjutan. Hasan menjelaskan, OJK akan terus menjaga keseimbangan antara mendorong pertumbuhan melalui teknologi dan mengendalikan risiko yang mungkin timbul, termasuk memperkuat perlindungan konsumen. “Transformasi keuangan digital harus menjadi sarana untuk memperluas akses dan kesempatan, bukan menciptakan kesenjangan baru,” ujarnya. Lebih lanjut, Hasan menyampaikan arah kebijakan OJK sejalan dengan tujuan nasional yang tertuang dalam Asta Cita pemerintah dalam mewujudkan kemandirian ekonomi, peningkatan produktivitas, pemerataan pembangunan, dan pengurangan kesenjangan wilayah. Dalam hal ini, transformasi digital menjadi instrumen pembangunan nasional yang adil dan berkelanjutan.