KONTAN.CO.ID - BADUNG. Kemitraan PT Telkom Indonesia Tbk (
TLKM) dengan Starlink bakal menjadi sentimen positif bagi emiten pelat merah ini. Bahkan kerja sama Telkom dengan unit bisnis milik Elon Musk ini dinilai akan menjadi pundi-pundi cuan baru. Adapun duet antara TLKM dengan Starlink sudah terjadi sejak Juni 2022. Kerja sama TLKM dengan unit usaha SpaceX tersebut terjalin, melalui anak usahanya, yakni PT Telkom Satelit Indonesia alias Telkomsat. Pada Juni 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan Satelit Khusus Non Geostationer (NGSO) kepada Telkomsat. Starlink pun akan digunakan untuk keperluan layanan backhaul Telkom Group.
Direktur Wholesale & International Service Telkom Indonesia Bogi Witjaksono menjelaskan sejatinya layanan Starlink sudah masuk ke Indonesia, tetapi masih terbatas.
Baca Juga: Telkom (TLKM) Berencana Tawarkan Layanan Starlink Elon Musk ke Masyarakat Memang layanan Starlink baru bisa dinikmati oleh Internet Service Provider (ISP). Namun Bogi mengungkapkan ada peluang layanan unit bisnis SpaceX ini akan turun ke masyarakat. "Sekarang ini, Starlink akan mulai bersama kami untuk masuk ke konsumer atau ke pelanggan," jelas di sela-sela konferensi pers Bali Annual Telkom International Conference (BATIC), Selasa (5/6). Telkom sendiri sudah membangun sembilan gateway yang tersebar di seluruh Indonesia. Bogi bilang semua terminal Starlink itu akan masuk ke gateway telah telah dibangun TLKM. Rekomendasi Saham Head of Research Mirae Asset Sekuritas Robertus Yanuar mengatakan kerja sama Telkom dengan Starlink akan memperkuat posisi TLKM di Indonesia. Terlebih, TLKM telah menawarkan produk MangoStar dan VSat Star yang menggunakan teknologi dan perangkat Starlink. Selain menjadi katalis bagi Telkom, penjualan produk hasil kemitraan dengan Starlink bisa menjadi mesin pencetak uang baru. Jika TLKM berhasil terjun ke masyarakat, Robertus menilai akselerasi koneksi broadband ke masyarakat akan lebih cepat.
“Kemitraan Telkom dengan Starlink juga bisa mempercepat akselerasi koneksi
broadband ke masyarakat yang lebih luas,” jelas Robertus kepada Kontan, Rabu (6/9). Sementara, Mirae Asset Sekuritas menyematkan rekomendasi
trading buy TLKM dengan target harga di Rp 4.350. Menurut Robertus, saham anak usaha TLKM, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) juga mencari dicermati. Untuk saham Mitratel, Mirae Asset Sekuritas juga merekomendasikan trading buy MTEL dengan target harga di Rp 890. Hingga akhir perdagangan Rabu (6/9), MTEL parkir di level Rp 760. Sementara TLKM ditutup menguat 1,34% ke level Rp 3.790. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari