Singapore Airlines Group Memesan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan dari Neste



KONTAN.CO.ID - Singapore Airlines (SIA) Group menandatangani perjanjian dengan Neste untuk membeli 1.000 ton Neste MY Sustainable Aviation FuelTM murni. Hal ini akan menjadikan SIA dan Scoot, dua maskapai di dalam grup tersebut, sebagai maskapai pertama yang menggunakan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan atau Sustainable Avitiaton Fuel (SAF), yang diproduksi di kilang Neste di Bandara Changi Singapura.

Neste akan mencampurkan SAF tersebut dengan bahan bakar pesawat konvensional sesuai dengan spesifikasi keamanan yang ditetapkan[1], dan akan mengirim campuran bahan bakar pesawat tesebut ke sistem hidran bahan bakar di Bandara Changi dalam dua tahap – tahap pertama pada kuartal kedua tahun 2024 dan tahap kedua pada kuartal keempat tahun ini.

Pencapaian ini juga menandai pasokan langsung pertama SAF dari Neste ke maskapai penerbangan di Bandara Changi, yang akan memperkuat kemampuan rantai pasokan SAF mereka secara menyeluruh di Singapura. Hal ini menyusul selesainya perluasan kilang Neste di Singapura pada bulan Mei 2023. Kilang ini memiliki kapasitas memproduksi satu juta ton SAF setiap tahun, menjadikannya sebagai fasilitas produksi SAF terbesar di dunia.


SAF dari Neste, yang terbuat dari bahan baku 100% limbah terbarukan dan residu, dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 80%[2] siklus hidup bahan bakar. Dicampur dengan bahan bakar pesawat konvensional, SAF ini terintegrasi secara sempurna dengan mesin pesawat dan infrastruktur pengisian bahan bakar yang sudah ada.

Alexander Kueper, Vice President Renewable Aviation, Neste, mengatakan: “Kami bangga bahwa Singapore Airlines dan Scoot adalah pelanggan pertama yang memanfaatkan kemampuan pasokan terintegrasi kami ke Bandara Changi. Pasokan SAF yang diproduksi secara lokal ke Bandara Changi merupakan tonggak sejarah dalam perjalanan kami dalam mendukung industri penerbangan dan pemerintah di kawasan Asia-Pasifik untuk mencapai tujuan pengurangan emisi mereka.

Singapura adalah pusat penerbangan terkemuka di kawasan Asia-Pasifik dan pengiriman SAF ini, serta target SAF nasional yang baru-baru ini diumumkan, diharapkan akan mendorong penerapan SAF yang lebih luas di kawasan Asia-Pasifik. Kami berharap dapat memperluas kerja sama dengan Singapore Airlines serta memberi pasokan kepada maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Changi.”

Lee Wen Fen, Chief Sustainability Officer, Singapore Airlines, mengatakan: “Perjanjian dengan Neste merupakan tonggak penting dalam perjalanan SIA Group untuk memiliki minimal 5% bahan bakar penerbangan berkelanjutan dalam total pengangkutan bahan bakar kami pada tahun 2030 mendatang.

Kolaborasi erat dengan mitra dan pemangku kepentingan, baik di Singapura maupun secara global, berperan penting dalam tujuan dekarbonisasi jangka panjang kami. Industri penerbangan yang lebih berkelanjutan akan memastikan bahwa generasi mendatang akan terus mendapatkan manfaat dari konektivitas global, kemakmuran ekonomi, dan hubungan antar manusia yang didorong oleh perjalanan udara.”

Mulai bulan Mei 2024, SIA akan menawarkan 1.000 Unit SAF Book & Claim Units (BCUs) yang dapat dibeli oleh pelaku perjalanan bisnis, pengirim barang, dan perusahaan ekspedisi. Setiap BCU mewakili satu ton SAF murni terkait dengan manfaat pengurangan karbon dioksida. Dengan membeli BCU SAF, pelaku perjalanan bisnis, pengirim barang, dan perusahaan ekspedisi dapat mengklaim manfaat lingkungan untuk penerbangan yang terkait dengan kegiatan bisnis dan operasional mereka, serta mendukung perkembangan industri SAF yang sedang berkembang. Sistem Roundtable on Sustainable Biomaterials (RSB) Book & Claim[3], sebuah standar industri terpercaya, akan memastikan ketelusuran dan kredibilitas transaksi-transaksi ini.

Baca Juga: Singapore Airlines Membuka Rute Langsung ke Brussel pada April 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti