KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura diproyeksi akan menjadi negara pencetak orang terkaya terbanyak di kawasan Asia Pasifik pada tahun 2030. Dalam delapan tahun mendatang, lebih dari 13% populasi orang dewasa Singapura akan bernilai US$ 1 juta, atau melebih proporsi di Amerika Serikat (AS) dan China. Berdasarkan laporan HSBC, jumlah orang kaya Singapura akan meningkat dari 7,5% pada 2021 menjadi 18,5% pada 2030. Padahal sebelumnya Australia sempat menempati peringkat tertinggi di kawasan tersebut pada 2021 diikuti Singapura pada posisi kedua. Singapura diperkirakan menempati urutan teratas di Asia-Pasifik diikuti oleh Australia, Hong Kong dan Taiwan. Proporsi jutawan di keempat negara itu juga diperkirakan akan lebih tinggi dari AS.
Baca Juga: Aduh, Orang Kaya China Siap Kabur ke Luar Negeri Mengingat, kekayaan finansial di kawasan Asia bahkan telah melampaui AS setelah krisis keuangan global. Kawasan ini juga mencakup beberapa ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Pasar lain yang akan mengalami pertumbuhan pesat termasuk Vietnam dan Filipina, yang akan mencatatkan pertumbuhan jumlah orang dewasa dengan kekayaan setidaknya US$ 250.000 lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030. Namun, wilayah ini juga merupakan rumah bagi jutaan orang miskin. Proyeksi kekayaan rumah tangga dalam laporan tersebut menggunakan perkiraan dan proyeksi populasi orang dewasa, kekayaan rata-rata per kapita, dan produk domestik bruto (PDB) per kapita. Secara absolut, China daratan diperkirakan memiliki sekitar 50 juta jutawan pada tahun 2030 dan India dapat menampung lebih dari enam juta. Itu berlaku untuk sekitar 4% orang dewasa di China daratan, dan kurang dari 1% orang dewasa di India.
Baca Juga: Pasar Obligasi Asia Tersengat Melesunya Ekonomi AS “Catatan tentang kekayaan Asia yang tumbuh juga menyoroti sumber daya masyarakat yang pada akhirnya tersedia untuk mengangkat jutaan orang keluar dari kemiskinan,” Kepala Ekonom Asia dan Kepala Penelitian Global Asia untuk HSBC Frederic Neumann dikutip dari Bloomberg, Jumat (19/8). Singapura telah lama dianggap sebagai surga kapitalis yaitu negara kota yang berkembang secara ekonomi yang memberikan pajak rendah bagi warganya, sambil tetap menyediakan jaring pengaman sosial yang layak. HSBC berharap akan terus meningkatkan peringkat tujuan teratas untuk ekspatriat di bidang teknologi dan keuangan karena bisnis dan profesional global meninggalkan Hong Kong , dan warga China yang kaya memindahkan modal mereka ke negara itu. Banyak orang terkaya di dunia dari Li Xiting, pendiri pabrik peralatan medis terbesar di China, Mindray. Kemudian salah satu pendiri Facebook Eduardo Saverin hingga pendiri raksasa gim dan e-commerce Sea Forrest Li—semuanya telah mendirikan rumah di Kota Singa. Dalam beberapa tahun terakhir, Singapura telah memperkuat statusnya sebagai tempat berlindung yang aman bagi pemodal di Asia, karena bisnis dan profesional global menjadi tegang di bawah kebijakan kaku terkait Covid-19 di Hong Kong dan China daratan, di samping tindakan keras teknologi Beijing.
Baca Juga: Kongsi Mesra Astra, Sequoia Capital dan Li Ka-shing Berlanjut di Bank Jasa Jakarta Ini membantu memacu arus ekspatriat dan uang Cina ke kota. Salah satu pendiri perusahaan layanan korporat di Singapura mengatakan kepada CNBC pada bulan Maret bahwa 50 kliennya yang sebagian besar berasal dari China telah membuka kantor keluarga di Singapura. Setiap kantor keluarga memiliki aset setidaknya US$10 juta. Meskipun memiliki jumlah jutawan per kapita tertinggi, negara-negara dengan populasi yang lebih besar akan menyusul Singapura dalam hal jumlah absolut pada tahun 2030. Pada tahun itu, China dapat memiliki 50 juta jutawan, sedangkan jutawan India dapat mencapai 6 juta. Jumlah jutawan Singapura diperkirakan akan mencapai 700.000 dari 400.000 saat ini. Negara ini adalah rumah bagi 5,7 juta orang.
Editor: Noverius Laoli