Singapura akan menginvestasikan S$ 40 juta dalam uji 5G menjelang peluncuran 2020



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura meluncurkan proyek S$ 40 juta (US$ 29,5 juta) untuk menguji aplikasi untuk jaringan 5G, generasi komunikasi seluler selanjutnya, pada Kamis (27/6), menjelang peluncuran yang direncanakan tahun depan.

Proyek yang diresmikan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi S Iswaran, akan menguji jaringan di berbagai bidang seperti manajemen pelabuhan, manufaktur, dan aplikasi konsumen. Singapura berniat menjadi pelopor global dalam penggunaan 5G.

Singapura akan memilih perusahaan telekomunikasi untuk menjadi yang pertama memasarkan jaringan 5G massal pada akhir kuartal pertama tahun depan. "Ini adalah langkah pertama dalam peluncuran yang lebih luas tahun depan," kata Iswaran seperti dikutip Reuters.


Tidak seperti peningkatan standar seluler 2G pada awal 1990-an, 3G sekitar milenium dan 4G pada 2010, standar 5G tidak hanya menawarkan data telepon dan komputer yang lebih cepat tetapi juga membantu menghubungkan mobil, mesin, kargo, dan peralatan pertanian.

Perusahaan telekomunikasi China Huawei Technologies adalah salah satu perusahaan yang berlomba-lomba merebut kesepakatan global untuk mengoperasikan jaringan 5G. Tetapi Amerika Serikat (AS) telah meminta negara-negara untuk menolak teknologi Huawei dalam pengembangan jaringan telepon seluler baru, dengan alasan bahwa itu bisa rentan terhadap penyadapan yang dilakukan oleh China. Huawei menyangkal peralatannya merupakan risiko keamanan.

Singapura tidak mengesampingkan kemungkinan perusahaan telekomunikasi untuk menggunakan teknologi Huawei dalam sistem 5G baru mereka.

Editor: Wahyu T.Rahmawati