KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura telah memerintahkan lima platform media sosial untuk memblokir pengguna di negara tersebut untuk mengakses 95 akun yang sebagian besar terkait dengan pengusaha Cina yang diasingkan Guo Wengui. Arahan tersebut ditujukan kepada X, Facebook, Instagram, YouTube, dan TikTok berdasarkan Undang-Undang Penanggulangan Interferensi Asing. Akun-akun ini menerbitkan lebih dari 120 postingan antara 17 April dan 10 Mei tentang transisi kepemimpinan di Singapura, yang menuduh bahwa Singapura "dikendalikan oleh aktor asing".
Baca Juga: Gangguan IT Melanda Maskapai Penerbangan dan Perusahaan di Beberapa Negara Selain itu, aktor asing tersebut berada di balik pemilihan pemimpin generasi keempat Singapura, kata Kementerian Dalam Negeri dalam pernyataan media pada Jumat (19/7). Postingan-postingan tersebut diterbitkan dengan cara yang terkoordinasi. Singapura telah melantik Lawrence Wong sebagai perdana menteri keempat pada 15 Mei. Guo, yang terkait dengan 92 dari 95 akun tersebut, adalah seorang pengusaha China yang diasingkan dan penentang vokal pemerintah komunis Beijing. Dia dinyatakan bersalah di Amerika Serikat (AS) atas tuduhan mencuri ratusan juta dolar dari pengikut online-nya. Seorang mantan pengembang real estat, Guo meninggalkan Cina pada tahun 2014 selama penindakan anti-korupsi. Guo telah membayar mantan penasihat Donald Trump, Steve Bannon, US$1 juta sebagai bagian dari kontrak konsultasi yang dirancang untuk memberikan legitimasi pada gerakannya yang anti-Partai Komunis China (CCP). Guo dan Bannon meluncurkan gerakan sayap kanan yang disebut Negara Federal Baru Cina pada tahun 2020 dengan tujuan menyatakan menggulingkan CCP di Cina.
Kementerian Dalam Negeri Singapura mengatakan, Guo dan organisasi terkaitnya - Negara Federal Baru Cina dan Organisasi Pengawas Himalaya - telah memposting berbagai narasi terkait Singapura lainnya.
Baca Juga: Harga Germanium, Logam Penting Pembuatan Chip, Capai Rekor Tertinggi di China "Tindakan terkoordinasi jaringan ini dan presedennya yang menggunakan Singapura untuk mendorong agendanya telah menunjukkan kemauan dan kemampuan untuk menyebarkan narasi palsu yang merugikan kepentingan Singapura," kata kementerian tersebut. Kementerian mengatakan ada alasan untuk percaya bahwa jaringan Guo akan menggunakan 95 akun tersebut untuk melakukan kampanye informasi bermusuhan yang ditargetkan langsung pada Singapura yang dapat "merusak kedaulatan dan kohesi sosial".
Editor: Yudho Winarto