SINGAPURA. Pemerintah konservatif Singapura telah mencabut larangan terhadap sekitar 240 publikasi buku. Buku-buku tersebut beragam, mulai dari buku komunis hingga buku yang memuat konten orang dewasa. Buku terbaru yang diperbolehkan meliputi nover Inggris karangan Fanny Hill, yang diterbitkan pertama kali pada 1748 dan buku komunis berjudul The Long March. Namun, sejumlah majalah dewasa tetap dilarang. Demikian pula halnya dengan buku Jehovah's Witnesses Church.
Singapura cabut larangan atas 240 publikasi buku
SINGAPURA. Pemerintah konservatif Singapura telah mencabut larangan terhadap sekitar 240 publikasi buku. Buku-buku tersebut beragam, mulai dari buku komunis hingga buku yang memuat konten orang dewasa. Buku terbaru yang diperbolehkan meliputi nover Inggris karangan Fanny Hill, yang diterbitkan pertama kali pada 1748 dan buku komunis berjudul The Long March. Namun, sejumlah majalah dewasa tetap dilarang. Demikian pula halnya dengan buku Jehovah's Witnesses Church.