Singapura hentikan nilai acuan rupiah di pasar NDF



SINGAPURA. The Association of Banks in Singapore (ABS) tidak akan melanjutkan penetapan kontrak rupiah di pasar non deliverable forward (NDF). Alasannya, jurang antara rupiah di pasar onshore dan ofshore semakin mengecil. Dengan demikian, para trader harus menggunakan nilai tukar acuan yang dirilis Bank Indonesia yakni Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) dalam bertransaksi. Menurut ABS, nilai acuan rupiah di pasar offshore tidak akan lagi dipublikasikan per 28 Maret 2014.   Sekadar perbandingan, pada hari ini (19/2), nilai tukar rupiah di pasar offshore adalah 11.790 per dollar AS. Hanya 0,51% lebih kuat dibanding nilai acuan Jisdor yang menunjukkan level 11.850. Padahal, pada 22 Oktober 2013 lalu, jurang antara rupiah di pasar offshore dan onshore mencapai 4,6%. "Nilai tukar rupiah di pasar NDF saat ini akan sama denga level rupiah di pasar onshore. Ini merupakan perubahan yang positif. Catatan penting saat ini adalah mata uang di pasar onshore diperdagangkan secara wajar," urai Rajeev De Mello, head of Asian fixed income di Schroder Investment Management Ltd. Sekadar catatan, rupiah merupakan mata uang emerging market dengan performa terbaik pada tahun ini dengan penguatan mencapai 3,2%. Pada pukul 11.58 WIB, rupiah tercatat menguat 0,4% menjadi 11.794 per dollar AS. Sementara, nilai kontrak rupiah di pasar NDF untuk pengantaran satu bulan ke depan menguat 0,7% menjadi 11.771 per dollar AS. Artinya, rupiah di pasar NDF lebih perkasa 0,2% dibanding posisi rupiah di pasar spot. Asal tahu saja, transaksi pada kontrak NDF, tidak seperti di pasar onshore, menggunakan dollar AS. Siapa dan berapa besar nilai transaksi yang dibayarkan pada akhir kontrak tergantung pada referensi nilai tukar di pasar NDF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie