Singapura jadi investor terbesar di Indonesia



Jakarta. Singapura merupakan negara dengan realisasi investasi tertinggi di Indonesia selama semester I-2016. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, investasi dari Negeri Singa selama Januari-Juni 2016 sebesar US$ 4,89 miliar di 2.675 proyek. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan realisasi investasi Singapura di periode sama 2015, yaitu US$ 3,2 miliar.

Kenaikan realisasi investasi Singapura terjadi di tengah hiruk pikuk pelaksanaan pengampunan pajak. Seperti diketahui, sebelumnya gencar pemberitaan yang menyebutkan Pemerintah Singapura berupaya mengganjal kebijakan ini.

Walau dibantah, kebijakan ini dikhawatirkan membuat likuiditas di Singapura menyusut seiring pulangnya dana milik warga Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, realisasi investasi Singapura selalu masuk lima besar.


Data BKPM menyebutkan, pada 2011 realisasi investasi Singapura mencapai US$ 5,1 miliar atau 26,3% total PMA. Jumlah itu turun pada 2012 menjadi US$ 4,9 miliar (19,8%).

Kemudian pada 2013 ada di peringkat dua setelah Jepang dengan nilai US$ 4,7 miliar (16,3%). Lalu 2014 dan 2015 menduduki peringkat satu masing-masing US$ 5,8 miliar (20,4%) dan US$ 5,9 miliar (20,2%).

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong bilang, pada kuartal II 2016, realisasi investasi dari Singapura mencapai US$ 2 miliar (28%). Setelah itu, Jepang (US$ 1,3 miliar), Hong Kong (US$ 0,6 miliar), China (US$ 0,5 miliar) dan Malaysia (US$ 0,4 miliar).

Thomas yakin target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp 594,8 triliun tercapai. Apalagi melihat realisasi investasi kuartal II 2016 yang naik 12,3 % dibandingkan periode sama 2015. Untuk PMDN Rp 52,2 triliun atau naik 21,7% dan PMA Rp 99,4 triliun naik 7,9%.

Untuk mendongkrak realisasi, BKPM akan percepatan pelayanan investasi, termasuk layanan investasi yang khusus terkait tax amnesty. "BKPM masih mematangkan kemudahan layanan investasi bagi peserta tax amnesty," ujar dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto