Singapura kerahkan robot untuk awasi perilaku warga yang tak diinginkan



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura sedang menguji robot yang berpatroli di jalan-jalan untuk memantau perilaku sosial yang tidak diinginkan.

Melansir Business Insider, Home Team Science and Technology Agency mengumumkan hari Minggu (5/9/2021), kedua robot yang disebut "Xavier," memiliki kamera yang memberi mereka bidang pandang 360 derajat. Tugas mereka adalah mencari orang yang merokok di depan umum, melanggar aturan Covid-19, atau menjajakan barang secara ilegal. 

Menurut Home Team Science and Technology Agency, data dari kamera Xavier dimasukkan ke dalam perangkat lunak analitik video AI. 


"Begitu Xavier mendeteksi salah satu hal di atas, itu akan memicu peringatan real-time ke pusat komando dan kendali," kata badan tersebut.

Petugas publik kemudian dapat mengaktifkan sumber daya tambahan untuk menanggapi situasi di lapangan bila diperlukan.

Baca Juga: COVID-19 makin mengamuk, Singapura catat lonjakan kasus harian tertinggi

Kedua robot tersebut akan berkeliling di sekitar daerah dataran tinggi Toa Payoh Central, dan juga memperingatkan petugas bahwa mereka akan menampilkan pesan yang "mendidik" masyarakat, kata badan tersebut.

"Pengerahan Xavier akan mendukung pekerjaan petugas publik karena akan mengurangi tenaga yang dibutuhkan untuk patroli jalan kaki dan meningkatkan efisiensi operasi," kata badan tersebut dalam pernyataannya.

Ini bukan pertama kalinya Singapura menggunakan robot untuk membantu mengawasi warganya. Pada Mei 2020, para pejabat mengerahkan robot Spot seperti anjing perusahaan robotika Boston Dynamics di taman untuk memberi tahu orang-orang agar menjaga jarak setidaknya satu meter.

Baca Juga: Singapore Airlines menerbangkan kembali pesawat Boeing 737 MAX dari Australia

Negara lain telah mencoba mengintegrasikan robot ke dalam penegakan hukum. Pada Juni 2019, departemen kepolisian Huntington Park California mengerahkan robot berbentuk telur bernama Robocop, yang pada dasarnya adalah kamera CCTV seluler.

Pada Desember 2020, Departemen Kepolisian New York juga menguji coba robot Spot, tetapi membatalkan kontraknya dengan Boston Dynamics pada Mei setelah terjadi aksi protes publik.

Selanjutnya: Kasus COVID-19 di Singapura makin melonjak, tidak ada pelonggaran pembatasan baru

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie