KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura kembali melaporkan satu kasus monkeypox atau cacar monyet pada Senin (25/7/2022). Dengan demikian, total kasus cacar monyet yang terdeteksi di Negeri Merlion tersebut menjadi sembilan kasus. Melansir
The Straits Times, kata Kementerian Kesehatan (MOH) dalam pembaruan di situs webnya, pria berkebangsaan Filipina berusia 31 tahun itu dinyatakan positif pada Senin. Saat ini pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Singapura. Pasien mengalami demam pada 21 Juli, kata Depkes.
"Dia kemudian mengalami ruam di wajahnya dan di daerah perianalnya dengan penyebaran lebih lanjut ke bagian lain dari tubuhnya," tambah kementerian itu. Pria itu mencari perawatan medis di Singapore General Hospital pada hari Minggu dan dirawat di hari yang sama. Pelacakan kontak sedang berlangsung, tambah Depkes. Pada hari Minggu, dua kasus cacar monyet dilaporkan. Mereka adalah seorang pria berusia 46 tahun dari Estonia dan seorang pria Singapura berusia 26 tahun. Dari sembilan kasus cacar monyet, lima kasus lokal dan empat kasus impor. Sejauh ini, kasusnya tidak terkait.
Baca Juga: Peringatan untuk Negara Tetangga, Singapura Konfirmasi 2 Kasus Cacar Monyet Lagi Lebih dari 16.000 kasus cacar monyet telah terdeteksi di lebih dari 75 negara, naik dari sekitar 3.000 pada akhir Juni. Pada 23 Juli, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Ini adalah seruan tindakan yang paling mungkin dilakukan oleh organisasi global, menandakan urgensi dan skala baru untuk penyakit yang sebelumnya terbatas di Afrika barat dan tengah. Covid-19 diberi label yang sama pada tahun 2020.
Imbauan Kemenkes
Mengutip
Kompas.com, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan sejumlah imbauan usai wabah cacar monyet (monkeypox) ditetapkan sebagai darurat kesehatan global oleh WHO. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu meminta masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan, terutama mencuci tangan. "Hindari kontak dengan orang yang memiliki gejala-gejala MPX (monkeypox)," ujar Maxi saat dimintai konfirmasi, Senin (25/7/2022). Maxi meminta warga segera melapor ke petugas kesehatan apabila memiliki gejala-gejala awal cacar monyet. Di antaranya seperti panas, kelainan pada kulit, bintik-bintik merah, hingga vesikel berisi cairan atau nanah. "Dan yang paling khas kalau ada pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan selangkangan," imbuhnya.
Meski demikian, hingga saat ini, belum ada kasus cacar monyet di Indonesia. Melansir informasi yang dibagikan WHO pada Minggu (22/5/2022), cacar monyet adalah virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan) dengan gejala yang sangat mirip dengan yang terlihat di masa lalu pada pasien cacar, meskipun secara klinis tidak terlalu parah.
Baca Juga: WHO Menyatakan Wabah Cacar Monyet Naik Status Jadi Darurat Kesehatan Global Berikut adalah gejala cacar air atau monkeypox yang dihimpun WHO sejak 15 Maret 2022:
- Sakit kepala
- Demam akut (>38,5 derajat Celcius)
- Limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening)
- Mialgia (nyeri otot dan tubuh)
- Sakit punggung
- Asthenia (kelemahan yang mendalam)
- Ruam dengan lepuh pada wajah, kaki, tangan, mata, mulut, dan alat kelamin
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie