SINGAPURA. Di tengah gejolak pasar finansial di kawasan Asia, Singapura masih sukses menarik hati para pedagang valuta asing (valas). Predikat jawara pasar foreign exchange (forex) di Asia berhasil disabet negara tersebut. Mengutip data Bank for International Settlements (BIS), Singapura menjadi penguasa pasar valas setelah membukukan kenaikan transaksi harian sebesar 44% menjadi US$ 383 miliar per April 2013. Padahal, pada April 2010, transaksi forex di Singapura hanya sebesar US$ 266 miliar. Sedangkan secara global, pasar valas Singapura merepresentasikan 5,7% dari total pangsa pasar transaksi valas dunia. Posisi pertama ditempati Inggris yang menguasai 41% pangsa pasar, disusul Amerika Serikat 19%, Jepang 5,6% dan Hong Kong 4,1%. Rapor kinclong ini sekaligus membawa Singapura menggeser Jepang sebagai penguasa pasar valas terbesar di Asia untuk pertama kalinya. "Singapura telah berhasil menjelma menjadi hub untuk perdagangan valas," kata Khoon Goh, analis valas Australia & New Zealand Banking Group Ltd (ANZ) di Singapura, seperti dikutip Bloomberg, kemarin (6/9).
Singapura penguasa pasar valas di Asia
SINGAPURA. Di tengah gejolak pasar finansial di kawasan Asia, Singapura masih sukses menarik hati para pedagang valuta asing (valas). Predikat jawara pasar foreign exchange (forex) di Asia berhasil disabet negara tersebut. Mengutip data Bank for International Settlements (BIS), Singapura menjadi penguasa pasar valas setelah membukukan kenaikan transaksi harian sebesar 44% menjadi US$ 383 miliar per April 2013. Padahal, pada April 2010, transaksi forex di Singapura hanya sebesar US$ 266 miliar. Sedangkan secara global, pasar valas Singapura merepresentasikan 5,7% dari total pangsa pasar transaksi valas dunia. Posisi pertama ditempati Inggris yang menguasai 41% pangsa pasar, disusul Amerika Serikat 19%, Jepang 5,6% dan Hong Kong 4,1%. Rapor kinclong ini sekaligus membawa Singapura menggeser Jepang sebagai penguasa pasar valas terbesar di Asia untuk pertama kalinya. "Singapura telah berhasil menjelma menjadi hub untuk perdagangan valas," kata Khoon Goh, analis valas Australia & New Zealand Banking Group Ltd (ANZ) di Singapura, seperti dikutip Bloomberg, kemarin (6/9).