Singapura resesi, BPS akan kaji lagi efeknya terhadap perekonomian Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam enam bulan pertama tahun 2020, Singapura resmi mengalami resesi setelah tumbuh negatif dua kuartal berturut-turut. Singapura mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2020 tumbuh negatif 12,6%. 

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, resesi yang dialami oleh Singapura disinyalir akan membawa dampak ke perekonomian Indonesia terutama dari sisi perdagangan. Pasalnya, Singapura merupakan salah satu negara mitra dagang terbesar Indonesia. 

Baca Juga: Resesi ekonomi Singapura tidak berdampak langsung ke ekonomi Indonesia


"Tapi, kalau seberapa dalam pengaruhnya masih belum bisa dikatakan, karena kita harus melihat perkembangannya," kata Suhariyanto, Rabu (15/7) via video conference. 

Senada dengan Suhariyanto, Peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi melihat kalau resesi Singapura ini memang akan membawa dampak ke perekonomian Indonesia, terutama dari sisi perdagangan. 

Selain perdagangan, resesi Singapura juga akan memberi dampak negatif dari sisi investasi, baik itu investasi portofolio dan foreign direct investment (FDI) dari Singapura ke Indonesia.

"FDI dari Singapura mungkin turun di kuartal II-2020, baik bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, maupun bila dibandingkan secara tahunan," tegas Eric. 

Untuk kondisi perekonomian Indonesia, Eric memprediksi kalau Indonesia akan memasuki resesi pada kuartal II-2020. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 yang melewati penyesuaian musiman (seasonally adjusted) dan kuartal II-2020 yang akan terkontraksi. 

Baca Juga: Ekonomi Singapura Masuk Resesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi