Singkirkan Elon Musk, Jeff Bezos Kembali Rebut Gelar Orang Terkaya Dunia



KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Founder dan pemegang saham utama Amazon, Jeff Bezos telah merebut kembali gelar orang terkaya di dunia, melampaui Elon Musk, menurut Bloomberg Billionaires Index pada hari Senin (5/3).

Kekayaan bersih Bezos mencapai US$ 200 miliar atau sekitar Rp 3.140 triliun (kurs Rp 15.700), sementara Musk mengikuti di belakangnya dengan kekayaan bersih US$ 198 miliar atau sekitar Rp 3.108 triliun. 

Musk tercatat telah kehilangan sekitar US$ 31 miliar dari nilai kekayaannya selama setahun terakhir. Sebaliknya, Bezos telah memperoleh kenaikan kekayaan US$ 23 miliar, menurut indeks tersebut.


Baca Juga: Jual Saham Amazon Saat Melesat Tinggi, Jeff Bezos Kantongi Rp 31,2 Triliun

Penurunan kekayaan Musk juga disebabkan saham Tesla yang anjlok lebih dari 7% pada hari Senin.

Pada Mei 2023, Musk merebut gelar orang terkaya di dunia dengan mengalahkan CEO LVMH Bernard Arnault, yang menjalankan salah satu konglomerat terbesar di dunia dan mencakup merek-merek seperti Louis Vuitton, Dior, dan Celine. 

Ketiga centibillionaire ini yakni Musk, Arnault dan Bezos telah bersaing satu sama lain untuk mendapatkan posisi teratas selama berbulan-bulan.

Arnault menyandang gelar orang terkaya di dunia karena kekayaannya meningkat akibat lonjakan penjualan barang mewah yang membantu menaikkan harga saham LVMH.

Baca Juga: Bill Gates Tempatkan 82% Portofolionya Hanya di 4 Saham Ini

Awal tahun ini, seorang hakim pengadilan negara bagian Delaware membatalkan paket gaji Musk pada tahun 2018 senilai lebih dari US$ 50 miliar yang menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia. Saham Tesla juga anjlok sekitar 24% sejak awal tahun atau year-to-date.

Tentu saja, gelar orang terkaya di dunia berganti-ganti setiap beberapa bulan, bergantung pada kinerja pasar. 

Musk dan Arnault masih memiliki banyak kekayaan, sejak tahun 2020, kekayaan bersih lima orang terkaya di dunia telah meroket 114% menjadi total US$ 869 miliar, setelah memperhitungkan inflasi, menurut laporan kesenjangan tahunan Oxfam.

Editor: Noverius Laoli