Singkong darul hidayah: Subur di lahan gembur (2)



Singkong darul hidayah berbeda dengan singkong biasa yang bentuknya kecil-kecil. Singkong jenis ini mampu menghasilkan bobot umbi 10 kali lipat dari singkong biasa.

Kendati termasuk varietas unggul, budidaya singkong darul hidayah ini relatif sama dengan singkong biasa. Namun, supaya hasilnya maksimal, budidaya singkong ini tidak bisa asal-asalan atau sekedar tanam.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan bibit singkong. Cara yang lazim digunakan yakni memperbanyak bibit dengan cara stek batang dari batang panenan sebelumnya


Stek yang baik diambil dari batang bagian tengah tanaman. Selanjutnya tinggal menyiapkan lahan budidaya singkong. Singkong darul hidayah bisa tumbuh  baik di dataran rendah maupun tinggi. "Untuk ketinggian lahan tidak ada masalah," kata Soekardi, petani singkong darul hidayah di Tigaraksa, Tangerang, Banten.

Namun, di lahan yang akan ditanami singkong ini tidak boleh ada genangan air. Supaya akarnya dapat tumbuh kuat, singkong harus ditanam cukup dalam. Minimal kedalamannya 40 centimeter (cm). Adapun diameter panjang dan lebar lubang tanamnya sekitar 50 cm x 50 cm.

Singkong ini cocok ditanam ketika mulai memasuki musim hujan, namun intensitas hujannya belum begitu lebat. "Jadi cocok ditanam sekitar bulan Oktober atau November," ucap Soekardi.

Ia mengatakan, sampai usia tiga bulan sejak ditanam, singkong hanya memerlukan sedikit air. Singkong ini membutuhkan lebih banyak air saat usianya sudah masuk empat sampai enam bulan. Tapi, saat berumur enam sampai 10 bulan, perlu air sedikit.

Untuk singkong yang baru ditanam disarankan menggunakan pupuk kompos. Setiap satu batang perlu diberikan 1 kilogram (kg) pupuk kompos. Dalam 1 hektare (ha) butuh sekitar 1 ton pupuk kompos. Ini dengan asumsi, 1 ha bisa ditanam sebanyak 7.000 stek bibit singkong.

Ketika singkong sudah berusia satu bulan ke atas, bisa diberikan pupuk kimia. Pemupukan bisa dilakukan minimal dua atau tiga bulan sekali.  Bila semua tahapan ini dilakukan dengan benar, singkong sudah bisa panen dalam usia 12 bulan. Setiap satu hektare tanaman singkong darul hidayah bisa menghasilkan 100 ton ubi segar, dengan asumsi, per batang  bisa menghasilkan umbi minimal 15 kg.

Siswanto, petani singkong darul hidayah asal Pugung Raharjo, Lampung Timur menambahkan, tunas singkong ini biasanya baru tumbuh sekitar dua minggu hingga satu bulan sejak ditanam.

Agar hasil panen maksimal, ia menyarakan pilih lahan yang gembur dan subur. Dari pengalamannya selama ini, singkong darul hidayah yang ditanam di lahan gembur bisa menghasilkan bobot umbi hingga 50 kg per batang. "Panen yang baik setelah usianya setahun," ujarnya.   (Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri