KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter semakin menguat. Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pemerintah masih menghitung kenaikan harga pertalite. Namun yang pasti, Bahlil mengungkapkan, saat ini beban subsidi energi yang digelontorkan pemerintah sudah sangat membengkak, bahkan bisa menembus Rp 600 triliun. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, apabila pemerintah menaikkan harga pertalite maka inflasi di Indonesia semakin tidak terkendali. Pasalnya, inflasi Juli 2022 sudah hampir mendekati di angka 5%, atau tercatat sebesar 4,94% year on year (yoy).
Sinyal Harga Pertalite Naik, Ekonom: Inflasi Semakin Tidak Terkendali
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter semakin menguat. Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pemerintah masih menghitung kenaikan harga pertalite. Namun yang pasti, Bahlil mengungkapkan, saat ini beban subsidi energi yang digelontorkan pemerintah sudah sangat membengkak, bahkan bisa menembus Rp 600 triliun. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, apabila pemerintah menaikkan harga pertalite maka inflasi di Indonesia semakin tidak terkendali. Pasalnya, inflasi Juli 2022 sudah hampir mendekati di angka 5%, atau tercatat sebesar 4,94% year on year (yoy).