Sinyal hawkish dari The Fed bikin kilau emas redup



KONTAN.CO.ID - Kamis (22/9), harga emas dunia mencatatkan penurunan sekitar 1% ke level terendah dalam empat pekan terakhir. Mengutip data CNBC, pada pukul 15.55 waktu New York, harga emas spot turun 0,79% menjadi US$ 1.290,73 per troy ounce. Bahkan pada transaksi sebelumnya, harga emas sempat menyentuh posisi terendah sejak 25 Agustus lalu di posisi US$ 1.287,61 per troy ounce.

Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 1,7% menjadi US$ 1.294 per troy ounce.

Penurunan harga emas terjadi setelah The Federal Reserve memberikan sinyalemen bahwa mereka masih tetap pada rencananya untuk menaikkan suku bunga acuan pada Desember mendatang. Harga si logam mulia ini memang sangat sensitif dengan kenaikan suku bunga AS.


"Tekanan sudah berlangsung sejak Rabu. Saya rasa, tone The Fed saat ini sangat hawkish," jelas Rob Haworth, senior investment strategist US Bank Wealth Management.

Dia menambahkan, "Jika kita memulai untuk mendapatkan legislasi kesehatan, kebijakan pajak, repatriasi, itu artinya pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan pukulan bagi emas. Sehingga, banyak investor menilai ini saatnya mengambil untung seiring prediksi kenaikan suku bunga acuan pada Desember."

Di sisi lain, indeks dollar turun 0,3% menjadi 92,23.

Catatan saja, harga emas sudah turun lebih dari US$ 60 per troy ounce sejak menyentuh level tertingginya dalam setahun terakhir pada bulan ini di posisi US$ 1.357,54.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie