TOKYO. Indeks acuan di kawasan regional masih terlihat melempem pagi ini (6/11). Pada pukul 09.13 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tercatat turun 0,1% menjadi 122,18. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi langkah bursa Asia. Salah satunya adalah saham NTN Corp yang merosot 6,6% di Tokyo setelah perusahaan memprediksi kerugian pada kinerjanya. Selain itu, saham Sankyo Co juga turun 7% setelah produsen mesin slot ini menurunkan prediksi pendapatannya. Sementara, saham Australia & New Zealand Banking Group Lyd naik 0,4% sebelum pernyataan Reserve Bank of Australia mengenai suku bunga acuan dan ekonomi Australia.Aksi jual yang melanda saham-saham di Asia ini terjadi sebelum digelarnya pemilihan umum Presiden AS. Sekadar informasi, warga AS akan mulai memutuskan pilihannya pada hari ini. Banyak pelaku pasar yang bertanya-tanya, apakan mereka akan kembali memberikan kesempatan kedua bagi Barack Obama untuk kembali memerintah dalam empat tahun ke depan atau menggantikan posisi Obama dengan penantangnya dari partai republik Mitt Romney."Hasil polling pemilu AS benar-benar ketat dan panas. Hal itu terefleksi pada pergerakan pasar hari ini, di mana sulit memperkirakan ke mana arah pasar. Itu yang menyebabkan investor memilih untuk menunggu hingga semuanya kembali normal," papar E William Stone, chief investment strategist PMC Wealth Management di Philadelphia.
Sinyal merah dari bursa Asia, ada faktor apa?
TOKYO. Indeks acuan di kawasan regional masih terlihat melempem pagi ini (6/11). Pada pukul 09.13 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tercatat turun 0,1% menjadi 122,18. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi langkah bursa Asia. Salah satunya adalah saham NTN Corp yang merosot 6,6% di Tokyo setelah perusahaan memprediksi kerugian pada kinerjanya. Selain itu, saham Sankyo Co juga turun 7% setelah produsen mesin slot ini menurunkan prediksi pendapatannya. Sementara, saham Australia & New Zealand Banking Group Lyd naik 0,4% sebelum pernyataan Reserve Bank of Australia mengenai suku bunga acuan dan ekonomi Australia.Aksi jual yang melanda saham-saham di Asia ini terjadi sebelum digelarnya pemilihan umum Presiden AS. Sekadar informasi, warga AS akan mulai memutuskan pilihannya pada hari ini. Banyak pelaku pasar yang bertanya-tanya, apakan mereka akan kembali memberikan kesempatan kedua bagi Barack Obama untuk kembali memerintah dalam empat tahun ke depan atau menggantikan posisi Obama dengan penantangnya dari partai republik Mitt Romney."Hasil polling pemilu AS benar-benar ketat dan panas. Hal itu terefleksi pada pergerakan pasar hari ini, di mana sulit memperkirakan ke mana arah pasar. Itu yang menyebabkan investor memilih untuk menunggu hingga semuanya kembali normal," papar E William Stone, chief investment strategist PMC Wealth Management di Philadelphia.