JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat untuk pertama kali dalam empat hari terakhir. Otot rupiah perkasa, setelah data ekonomi AS menyiratkan adanya sinyal pemulihan ekonomi. Apalagi, berkembang optimisme Yunani bakal mengamankan bailout-nya.Pada pukul 10.13 WIB, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) bergerak ke level 9.043, dari posisi kemarin di 9.093. Itu artinya, rupiah menguat 0,5% terhadap dollar AS.Kemarin, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, klaim pengangguran pada pekan yang berakhir 11 Februari turun sebanyak 13.000 menjadi 348.000 klaim. Ini level terendah dalam empat tahun. Sementara itu, pemerintah Eropa sedang mempertimbangkan pemangkasan suku bunga untuk pinjaman darurat ke Yunani. Kedua faktor ini menguatkan sentimen pasar, sehingga investor kembali masuk ke aset berisiko.Adapun, dari dalam negeri, Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar mata uang dan obligasi untuk menjaga volatilitas rupiah. "Semua mata uang regional menguat, dan rupiah bergerak ke arah yang sama. Rupiah seharusnya bertahan di level 8.900 - 9.000 pada pekan mendatang, karena bank sentral menjaganya dalam kisaran," kata Artanavaro Gasali, trader di PT Bank ICBC Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rupiah menguat 0,5% terpicu sinyal pemulihan di AS
JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat untuk pertama kali dalam empat hari terakhir. Otot rupiah perkasa, setelah data ekonomi AS menyiratkan adanya sinyal pemulihan ekonomi. Apalagi, berkembang optimisme Yunani bakal mengamankan bailout-nya.Pada pukul 10.13 WIB, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) bergerak ke level 9.043, dari posisi kemarin di 9.093. Itu artinya, rupiah menguat 0,5% terhadap dollar AS.Kemarin, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, klaim pengangguran pada pekan yang berakhir 11 Februari turun sebanyak 13.000 menjadi 348.000 klaim. Ini level terendah dalam empat tahun. Sementara itu, pemerintah Eropa sedang mempertimbangkan pemangkasan suku bunga untuk pinjaman darurat ke Yunani. Kedua faktor ini menguatkan sentimen pasar, sehingga investor kembali masuk ke aset berisiko.Adapun, dari dalam negeri, Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar mata uang dan obligasi untuk menjaga volatilitas rupiah. "Semua mata uang regional menguat, dan rupiah bergerak ke arah yang sama. Rupiah seharusnya bertahan di level 8.900 - 9.000 pada pekan mendatang, karena bank sentral menjaganya dalam kisaran," kata Artanavaro Gasali, trader di PT Bank ICBC Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News