JAKARTA. Sinyal penundaan divestasi lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui pola penawaran umum saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) pada tahun ini semakin terang. Pemicunya adalah kondisi bursa saham yang semakin memburuk. Alhasil, Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil menunda penunjukan penjamin pelaksana emisi atau underwriter untuk membantu hajatan IPO tersebut."Semuanya (IPO) sangat tergantung kepada kondisi pasar," katanya di Jakarta, hari ini. Dia akan memanggil semua calon penjamin emisi terpilih untuk membahas kemungkinan penundaan pelaksanaan IPO lima BUMN sampai kondisi bursa saham kembali pulih. Sofyan menilai, penunjukan underwriter tidak mendesak dilakukan saat kondisi bursa saham seperti ini. "Saya belum mengangkatnya sekarang meski tender (penjamin emisi) sudah dilakukan," imbuhnya.Seperti diketahui, lima BUMN yang masuk daftar IPO tahun ini adalah PT Krakatau Steel, PT Bank Tabungan Negara (BTN), PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, PTPN IV, dan PTPN VII. Pekan lalu, semua perusahaan pelat merah itu telah merampungkan proses seleksi penjamin emisi IPO. Krakatau menyodorkan Danareksa Sekuritas dan Konsorsium Bahana Securities dengan Mandiri Sekuritas ke Menteri BUMN. Tiga perusahaan sekuritas pelat merah tersebut juga mendominasi calon underwriter IPO tiga PTPN dan BTN. Selanjutnya, mereka menanti keputusan final dari Menteri BUMN.
Sinyal Penundaan Lima BUMN Melalui IPO Semakin Terang
JAKARTA. Sinyal penundaan divestasi lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui pola penawaran umum saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) pada tahun ini semakin terang. Pemicunya adalah kondisi bursa saham yang semakin memburuk. Alhasil, Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil menunda penunjukan penjamin pelaksana emisi atau underwriter untuk membantu hajatan IPO tersebut."Semuanya (IPO) sangat tergantung kepada kondisi pasar," katanya di Jakarta, hari ini. Dia akan memanggil semua calon penjamin emisi terpilih untuk membahas kemungkinan penundaan pelaksanaan IPO lima BUMN sampai kondisi bursa saham kembali pulih. Sofyan menilai, penunjukan underwriter tidak mendesak dilakukan saat kondisi bursa saham seperti ini. "Saya belum mengangkatnya sekarang meski tender (penjamin emisi) sudah dilakukan," imbuhnya.Seperti diketahui, lima BUMN yang masuk daftar IPO tahun ini adalah PT Krakatau Steel, PT Bank Tabungan Negara (BTN), PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, PTPN IV, dan PTPN VII. Pekan lalu, semua perusahaan pelat merah itu telah merampungkan proses seleksi penjamin emisi IPO. Krakatau menyodorkan Danareksa Sekuritas dan Konsorsium Bahana Securities dengan Mandiri Sekuritas ke Menteri BUMN. Tiga perusahaan sekuritas pelat merah tersebut juga mendominasi calon underwriter IPO tiga PTPN dan BTN. Selanjutnya, mereka menanti keputusan final dari Menteri BUMN.