Sinyal positif perang dagang: Bejing bersedia membeli lebih banyak produk AS



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Diplomat tinggi China mengatakan, Beijing bersedia membeli lebih banyak produk AS. Melansir Reuters, dia juga bilang perundingan dagang akan menghasilkan keuntungan jika kedua belah pihak mengambil kebijakan yang lebih antusiastik dalam menunjukkan niatan baik dan mengurangi bahasa pesimistis dalam penanganan perselesihan dagang mereka.

Konselir sekaligus menteri luar negeri China Wang Yi mengatakan, respon atas pertanyaan dari Reuters bahwa pemerintahan Trump telah menunjukkan niatan baik dengan mengesampingkan pengenaan tarif terhadap banyak produk China.

"Dan demikian dari sisi China. Kami bersedia membeli lebih banyak produk yang dibutuhkan oleh pasar China," jelas Wang seperti yang dikutip Reuters. Dia juga bilang, "Kami berharap kedua belah pihak mengambil kebijakan yang lebih antusiastik, mengurangi bahasa dan aksi pesimistis. Jika semua pihak melakukan hal ini, tidak hanya perundingan, namun akan berlanjut dengan keuntungan yang didapat kedua belah pihak."


Baca Juga: Ancaman Resesi di Depan Mata, Cermati Tanda-Tandanya

Reuters memberitakan, baik AS maupun China tengah mempersiapkan untuk perundingan tingkat tinggi putaran selanjutnya pada awal Oktober di Washington. Pertemuan ini merupakan upaya untuk mencari jalan keluar atas perang dagang yang sudah berlangsung hampir 15 bulan lamanya.

Dua negara ekonomi terbesar di dunia ini telah menerapkan tarif satu sama lain senilai ratusan miliar dollar yang pada akhirnya mengguncang pasar keuangan dan mengganggu rantai pasokan global.

Pada Rabu lalu, Trump mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan dengan China dapat datang lebih cepat dari yang dipperkirakan sejumlah pihak. Dia juga memuji pembelian produk AS oleh China.

Baca Juga: Perang dagang mereda kian nyata, China siap membuat kemajuan dengan AS

Dalam pidatonya di pertemuan tahunan para pemimpin dunia pada hari Selasa, Trump mengeluarkan teguran keras terhadap praktik perdagangan China dan model pembangunan yang dipimpin negara komunis tersebut. Dia mengatakan bahwa dia tidak akan menerima "kesepakatan buruk."

Tambahan informasi saja, analis pasar mengatakan, pada pekan lalu, importir China membeli sekitar 600.000 ton kedelai AS, atau sekitar 10 muatan kapal. Angka ini bisa segera tumbuh menjadi 6 juta ton setelah keringanan tarif baru dikeluarkan oleh China, kata Li Qiang, kepala analis di Shanghai JC Intelligence Co Ltd.

Baca Juga: AS jatuhkan sanksi ke Tiongkok, China: Kerjasama dengan Iran adalah sah dan legal!

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie