JAKARTA. Indonesia masih menarik di mata dunia. Ini terlihat dari sejumlah akuisisi yang dilakukan pihak-pihak asing. Belum sampai penutupan kuartal I-2017, sinyal finalisasi akuisisi Star Energy atas dua aset milik Chevron muncul. Aset tersebut merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang ada di Indonesia dan Filipina. Dikabarkan jika perusahaan yang didirikan dan dikuasai Prajogo Pangestu melalui Grup Barito Pacific itu baru saja memperoleh kepastian memperoleh pinjaman hingga US$ 660 juta dari sejumlah bank untuk mendanai akuisisi tersebut. Pinjamannya merupakan pinjaman sindikasi yang berasal dari sejumlah bank seperti Credit Suisse, DBS, dan Maybank
Sinyal ramai akusisi asing mulai muncul
JAKARTA. Indonesia masih menarik di mata dunia. Ini terlihat dari sejumlah akuisisi yang dilakukan pihak-pihak asing. Belum sampai penutupan kuartal I-2017, sinyal finalisasi akuisisi Star Energy atas dua aset milik Chevron muncul. Aset tersebut merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang ada di Indonesia dan Filipina. Dikabarkan jika perusahaan yang didirikan dan dikuasai Prajogo Pangestu melalui Grup Barito Pacific itu baru saja memperoleh kepastian memperoleh pinjaman hingga US$ 660 juta dari sejumlah bank untuk mendanai akuisisi tersebut. Pinjamannya merupakan pinjaman sindikasi yang berasal dari sejumlah bank seperti Credit Suisse, DBS, dan Maybank