Sinyal suku bunga rendah the Fed bikin rupiah perkasa



JAKARTA. Sudah dua hari terakhir, pergerakan rupiah menunjukkan penguatan. Kondisi ini terjadi setelah the Federal Reserve memberikan sinyal kalau tingkat suku bunga acuan di AS masih akan tetap rendah. Pada pukul 08.55, rupiah menguat 0,2% menjadi 8.548 per dollar. Pada 11-12 Mei lalu, rupiah sempat bertengger di posisi 8.522. Ini merupakan level paling perkasa sejak Maret 2004 lalu. Jika dihitung, sepanjang tahun ini, penguatan rupiah sudah mencapai 5%. Hal itu menjadikan rupiah sebagai mata uang kedua dengan performa terbaik di Asia. "Perbaikan sentimen terhadap aset-aset emerging market turut mendongkrak pamor rupiah. Laporan yang dirilis the Fed mengindikasikan kalau bank sentral AS akan tetap mempertahankan suku bunga rendah," jelas Mika Martumpal, currency analyst PT bank Commonwealth di Jakarta.Sekadar tambahan informasi, pergerakan rupiah juga seiring dengan melesatnya pasar saham dan obligasi Indonesia. Investor asing saat ini meningkatkan kepemilikannya atas surat utang negara sebesar 1,5% dari akhir April lalu menjadi Rp 224,69 triliun atau US$ 26,3 miliar per 16 Mei lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie