Sinyal teknikal, laju harga emas hanya jangka pendek



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah bertengger di level US$ 1.200 per ons troi selama hampir dua pekan, harga emas berhasil rebound dan kembali memasuki area US$ 1.300 per ons troi. Meski diprediksi hanya untuk jangka pendek, indikator teknikal mengkonfirmasi potensi bullish emas saat ini.

Analis Global Kapital Investama Berjangka Alwy Assegaf menjelaskan, harga emas sejatinya telah berhasil menembus resistance terdekatnya di level US$ 1.297. Ia menilai, penguatan emas berpeluang terus berlanjut jika harga tetap terjaga di atas US$ 1.300 per ons troi hingga hari ini.

Indikator RSI, kata Alwy, juga sudah menunjukkan terlepas dari area jenuh jual alias oversold. Meski masih berada di level 46, RSI terus bergerak naik memberi sinyal penguatan. "Saat ini, stochastic juga sudah membentuk golden cross dan berhasil keluar dari level 20 menuju ke atas, yang artinya harga akan menguat," paparnya, Jumat (25/5).


Hanya saja, ditilik dari tren jangka panjang, indikator masih memberi sinyal adanya potensi bearish. Pasalnya, harga emas saat ini masih bergulir di bawah garis moving average (MA) 50. Sebaliknya, harga sudah berada di atas garis MA 10 yang menjadi indikator tren jangka pendek.

Sementara, posisi moving average convergence divergence (MACD) masih ada di teritori negatif. Namun, histogram mulai bergerak naik sehingga memberi sinyal kekuatan seller mulai berkurang. "Kesimpulannya, indikator memang masih cenderung menunjukkan kondisi bearish, tapi ada potensi rebound dalam jangka pendek," ujar Alwy.

Untuk itu, Alwy masih merekomendasi buy emas. Menurutnya, saat ini harga tengah menguji level resistance US$ 1.325. Ia memproyeksi harga emas masih akan menguat  hingga awal pekan di rentang US$ 1.265-US$ 1.337 per ons troi.

Sedangkan, analis Monex Investindo Faisyal memproyeksi, harga emas belum cukup kuat untuk melanjutkan penguatan. Menurutnya, harga akan berada di kisaran US$ 1.285-US$ 1.300 per ons troi. Untuk pekan depan, ia menebak harga bergerak di rentang US$ 1.270-US$ 1.315 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini