KONTAN.CO.ID - Pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pekan depan tepatnya 16-17 Maret 2021 bakal menjadi perhatian pasar. Pasar menanti sinyal lebih tegas dari The Fed soal arah kebijakan bank sentral paling berpengaruh di dunia. Maklum, pasar tengah berspekulasi bahwa The Fed bakal mengetatkan kebijakan moneternya menyusul naiknya imbal hasil surat utang AS atau US Treasury belakangan ini. Jumat pekan lalu, misalnya, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun sempat naik di atas 1,62% sebelum jatuh kembali ke sekitar 1,55%. Naiknya imbal hasil US Treasury sebagai sinyal kepercayaan membaiknya prospek ekonomi Paman Sam. Optimisme investor bahwa vaksin Covid-19 dan stimulus ekonomi Pemerintah AS akan menawarkan obat dari krisis kesehatan terburuk Amerika dalam satu abad mendorong imbal hasil obligasi naik. Juga menyulut ekspektasi bahwa inflasi AS akan naik tahun ini ke level tertinggi dalam satu dekade terakhir.
Sinyal The Fed
KONTAN.CO.ID - Pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pekan depan tepatnya 16-17 Maret 2021 bakal menjadi perhatian pasar. Pasar menanti sinyal lebih tegas dari The Fed soal arah kebijakan bank sentral paling berpengaruh di dunia. Maklum, pasar tengah berspekulasi bahwa The Fed bakal mengetatkan kebijakan moneternya menyusul naiknya imbal hasil surat utang AS atau US Treasury belakangan ini. Jumat pekan lalu, misalnya, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun sempat naik di atas 1,62% sebelum jatuh kembali ke sekitar 1,55%. Naiknya imbal hasil US Treasury sebagai sinyal kepercayaan membaiknya prospek ekonomi Paman Sam. Optimisme investor bahwa vaksin Covid-19 dan stimulus ekonomi Pemerintah AS akan menawarkan obat dari krisis kesehatan terburuk Amerika dalam satu abad mendorong imbal hasil obligasi naik. Juga menyulut ekspektasi bahwa inflasi AS akan naik tahun ini ke level tertinggi dalam satu dekade terakhir.
TAG: