Sinyal toleransi dari BI giring rupiah ke dekat level terkuat tujuh tahun



JAKARTA. Sinyal bank sentral bakal menoleransi apresiasi nilai tukar untuk mengontrol inflasi, menggiring mata rupiah kembali ke dekat level terkuatnya dalam tujuh tahun.Mata uang Garuda ini bergerak ke Rp 8.521 per dolar AS, pada pukul 4 sore di Jakarta, setara dengan posisi kemarin. Posisi rupiah hari ini mendekati level yang tersentuh 8 Juni kemarin di Rp 8.499 per dollar AS, yang merupakan level terkuatnya sejak Maret 2004.Investor asing menambah kepemilikannya di surat utang pemerintah sebesar 16% menjadi Rp 227,6 triliun dalam tahun ini hingga 8 Juni. Bank Indonesia kemarin mempertahankan suku bunga tidak berubah untuk bulan yang keempat. Bank sentral juga menyebut akan melanjutkan tren penguatan rupiah pada jalurnya untuk menekan kenaikan harga konsumen.Harga konsumen naik 5,98% pada Mei lalu, setelah naik 6,16% pada bulan sebelumnya. Direktur riset ekonomi BI Perry Warjiyo menyebut, inflasi mungkin akan emncapai 5% pada tahun ini. Penguatan rupiah akan mengurangi biaya impor, dan mengurangi tekanan harga.Ekonom regional dari Forecast Singapore Pte. Joanna Tan menyebut BI berjanji untuk menguatkan rupiah, dan itu telah membantu sentimen obligasi. "Bank sentral sedang mencari cara sederhana, apresiasi yang stabil," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini