KONTAN.CO.ID - Dengan realisasi penerimaan pajak yang minim, Kementerian Keuangan (Kemkeu) yakin bisa mengamankan target defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 sebesar 2,92% dari PDB. Caranya adalah dengan mengoptimalkan dana Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) untuk mencukupi kekurangan dana belanja. Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kemkeu Askolani mengatakan, SILPA pemerintah hingga 31 Agustus 2017 lebih dari Rp 100 triliun. Jumlah itu sebagai cadangan yang mencukupi keperluan belanja pemerintah agar tetap konsisten. "Kami sudah ada data penerimaan setiap bulan, kalau sampai ada gap sedikit, pakai cadangan," katanya kepada KONTAN, Kamis (14/9). Dia bilang pada akhir Agustus 2016, SILPA pemerintah tercatat Rp 97 triliun. Menjelang akhir tahun, biasanya posisi SILPA berangsur turun sejalan dengan belanja yang lebih kencang di akhir tahun. Askolani memastikan pada akhir tahun 2017 posisi SILPA akan diminimalkan agar pembiayaan yang dilakukan pemerintah tidak mubazir. "Pemerintah upayakan minimalis. Tetapi tetap diupayakan masih tetap ada SILPA. Supaya manageable, menjaga kebutuhan awal tahun depan," tambah Askolani.
Sisa anggaran dipakai untuk amankan defisit 2017
KONTAN.CO.ID - Dengan realisasi penerimaan pajak yang minim, Kementerian Keuangan (Kemkeu) yakin bisa mengamankan target defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 sebesar 2,92% dari PDB. Caranya adalah dengan mengoptimalkan dana Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) untuk mencukupi kekurangan dana belanja. Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kemkeu Askolani mengatakan, SILPA pemerintah hingga 31 Agustus 2017 lebih dari Rp 100 triliun. Jumlah itu sebagai cadangan yang mencukupi keperluan belanja pemerintah agar tetap konsisten. "Kami sudah ada data penerimaan setiap bulan, kalau sampai ada gap sedikit, pakai cadangan," katanya kepada KONTAN, Kamis (14/9). Dia bilang pada akhir Agustus 2016, SILPA pemerintah tercatat Rp 97 triliun. Menjelang akhir tahun, biasanya posisi SILPA berangsur turun sejalan dengan belanja yang lebih kencang di akhir tahun. Askolani memastikan pada akhir tahun 2017 posisi SILPA akan diminimalkan agar pembiayaan yang dilakukan pemerintah tidak mubazir. "Pemerintah upayakan minimalis. Tetapi tetap diupayakan masih tetap ada SILPA. Supaya manageable, menjaga kebutuhan awal tahun depan," tambah Askolani.